Thursday 9 May 2013

MENGAPA KITA TIDAK MENGGAPAI JIWA YANG TENANG ?

 Bismillah,

Teman-teman sangat mengenakkan sekali jika kita jalani hidup ini dengan jiwa yang tenang - tidak galau, tidak susah, tidak marah - apapun kondisi dan keadaan kita. Kita diajari untuk beriman, beramal sholeh, selalu saling memberi nasehat tentang kebenaran dan selalu saling memberi nasehat tentang kesabaran.

Siapapun diri kita, bagaimanapun kondisi dan keadaan kita, di manapun kita berada, hakekatnya kita sama- manusia, umat nabi, calon mati (camat).  Janganlah bersedih - la tahzan.

Jika kita mempunyai jiwa yang tenang maka Allah akan memanggil kita dengan perkataan yang sangat santun. "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha dan diridhai, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku.“/Qs. Al Fajr 27-30. Allah sangat senang sekali dengan seoarang hamba yang tenang jiwanya dan bersih. lantas bagaimana jiwa yang tenang itu ?
  • Jiwa yang tenang itu, manakala seorang hamba melakukan kebaikan maka hatinya merasa tentram dan damai.
  • Rindu untuk selalu melakukan kebaikan.
  • Selalu menunggu tiba waktunya beribadah kepada allah.
  • Manakala membaca ayat al-quran yang berkaitan dengan neraka, hatinya merasa takut dan cemas.
  • Siap berkorban untuk allah dengan senang hati.
  • Selalu rindu dengan allah.
  • Takut dengan dosa-dosanya.
  • Selalu bersabar dan ikhlas ketika mendapat ujian dari allah, karena yang demikian itu dapat meningkatkan ridha allah.
  • Do’a nya mustajab.
  • Dijamin oleh Allah rezekinya.
Yang demikian itu dapat menjadikan Allah ridha kepada kita dan mudah mudahan kita bisa mencapai jiwa yang tenang itu..

bahan bacaan: abdillah

No comments:

Post a Comment