Friday 11 October 2013

Wednesday 5 June 2013

KENDALIKAN SIHIR GAK MAU MENIKAH


Seorang pendengki datang kepada tukang sihir jahat lalu meminta darinya untuk mengerjakan sihir kepada anak perempuan si Fulan agar tidak menikah. Kemudian tukang sihir meminta nama gadis yang dimaksud, nama ibunya dan salah satu benda bekas pakainya. Lalu tukang sihir mengerjakan sihir dengan menugaskan satu atau beberapa jin agar menempel gadis tersebut hingga dapat masuk kepadanya ketika gadis tersebut sedang dalam salah satu dari empat keadaan yang memungkinkan untuk masuk kepada seseorang, sebagaimana telah kami jelaskan yaitu :
1. Sangat takut.
2. Sangat marah.
3. Sangat lalai, dan
4. Gejolak nafsu syahwat.

Kemudian jin tersebut berada dalam dua keadaan :
1. Masuk ke dalam wanita tersebut lalu menjadikannya merasa benci kepada setiap calon suami yang mengajukan lamaran kepadanya dan ditolaknya.
2. Atau jin tersebut tidak bisa masuk lalu mengerjakan sihir "menipu penglihatan" dari luar terbayangkan oleh orang lelaki bahwa wanita tersebut berwajah buruk kemudian selalu membisikkan hal ini kepadanya disamping juga dilakukan kepada wanita tersebut.

Kemudian setiap lelaki yang telah mengajukan lamarannya kepada wanita tersebut tidak mau menerimanya sekalipun pada awalnya telah menyetujui, karena setelah beberapa hari lelaki tersebut mengembalikan lamaran, akibat bisikan syetan kepadanya.

Dalam keadaan-keadaan sihir berat, Anda dapati orang lelaki yang mengajukan lamaran kepada wanita tersebut, semenjak masuk pintu rumah wanita itu, dia merasa sumpek dan pesimis seolah-olah dia berada di dalam penjara sehingga tidak mau kembali lagi.

Selama masa tersebut jin menimbulkan pusing terus menerus pada wanita tersebut.

Gejala Sihir Ini :
1. Pusing dari waktu ke waktu, tidak berhenti sekalipun diberi obat dokter.
2. Sesak berat di dada terutama setelah ashar hingga pertengahan malam.
3. Melihat pelamar berwajah buruk.
4. Banyak berfikir (pikiran melayang).
5. Banyak gelisah waktu tidur.
6. Kadang-kadang selalu ada rasa sakit di perut.
7. Rasa sakit di tulang punggung bagian bawah.

Pengobatan Sihir Menghalangi Pernikahan
1. Bacakanlah ruqyah kepadanya, jika kesurupan dan jin yang ada di jasadnya berbicara maka hadapilah sebagaimana telah disebutkan pada penjelasan tentang menanggulangi sihir sebelumnya.
2. Jika tidak kesurupan dan merasakan perubahan di jasadnya maka berilah dia beberapa amalan berikut :

a. Selalu menjaga shalat tepat pada waktunya.
b. Tidak mendengarkan lagu dan musik.
c. Wudlu' dan membaca ayat Al-Kursi sebelum tidur.
d. Menghimpun dua telapak tangan dan membaca surat Al-Ikhlash, surat Al-Falaq, surat An-Naas kemudian meniupkannya dan mengusapkan ke badan 3 kali, sebelum tidur.
e. Merekam ayat Al-Kursi berulang-ulang selama satu jam dan didengarkan sekali setiap hari.
f. Merekam surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq dan surat An-Naas berulang-ulang selama satu jam dan dengarkan sekali setiap hari.
g. Bacakan untuknya ruqyah ke dalam air kemudian diminum dan dipakai untuk mandi setiap 3 hari sekali.
h. Setelah shalat shubuh membaca 100 kali :
"Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariikalah, lahulmulku wa lahulhamdu, wahuwa 'ala kulli syai'in qadiir".

Amalan-amalan ini dilakukan selama satu bulan penuh dan setelah sebulan maka akan terjadi diantara dua hal insya Allah :
1. Sudah hilang gejala-gejalanya dan sudah sembuh dari sihir, alhamdulillah.
2. Atau rasa sakitnya bertambah dan gejalanya juga bertambah. Jika ini yang terjadi maka bacakanlah ruqyah kepadanya maka dia akan kesurupan, insya Allah, dan lalu hadapilah sebagaimana telah dijelaskan pada pembahasan penanggulangan sihir yang terdahulu.


Sumber : Buku Sihir dan Cara Pengobatannya Secara Islami halaman 122-124

Saturday 1 June 2013

PERJALANAN RUH ANAK ADAM SESUDAH MENINGGAL DUNIA

Al-Imam Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, Ibnu Majah, serta yang selainnya, telah meriwayatkan dari hadits Al-Baro’ bin ‘Azib, bahwa suatu ketika para sahabat berada di pekuburan Baqi’ul ghorqod. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi mereka. Beliau pun duduk. Sementara para sahabat duduk disekitarnya dengan tenang tanpa mengeluarkan suara, seakan-akan di atas kepala mereka ada burung.

Beliau sedang menanti penggalian kubur seorang yang baru saja meninggal.

Ini menunjukkan bahwa tatkala seorang hamba berada di pekuburan, dituntunkan kepadanya untuk bersikap tenang, diam, hening, dan tidak mengucapkan dzikir-dzikir dengan suara yang keras. Terlebih lagi berbicara mengenai urusan-urusan dunia yang fana. Dalam suasana yang seperti ini, hendaknya dia berpikir tentang kematian yang akan menimpa setiap manusia tanpa terkecuali. Sudahkah dia berbekal diri untuk menghadapinya. Ini membutuhkan perenungan yang dalam, sehingga melahirkan keimanan, ketakwaan, dan amal sholeh yang diterima disisi Allah.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat kepalanya dan mengucapkan:

“Aku berlindung kepada Allah dari adzab kubur.”

Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya bila seorang yang mukmin menghadap ke alam akhirat dan meninggalkan alam dunia, turun kepadanya sejumlah malaikat berwajah putih yang seolah-olah seperti matahari. Mereka membawa sebuah kain kafan dan minyak wangi dari surga. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata:

 

“Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau kepada keampunan dan keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Maka nyawanya keluar dan mengalir seperti air yang mengucur dari mulut wadah. Lalu malaikat pencabut nyawa mengambilnya. Nyawanya tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat pencabut nyawa dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih tadi. Kemudian mereka meletakkannya pada kain kafan dan minyak wangi surga yang telah mereka bawa. Maka nyawanya mengeluarkan aroma minyak wangi misik yang paling terbaik di muka bumi. Lalu mereka menyertainya untuk naik ke langit. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya: “Siapakah nyawa yang baik ini?” Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan”, dan disebutkan namanya yang paling terbaik ketika mereka memanggilnya di dunia.

 

Tatkala mereka telah sampai membawanya kelangit, mereka meminta agar pintu langit dibukakan untuknya. Maka dari setiap langit dia diiringi oleh para penjaganya sampai ke langit berikutnya. Demikianlah yang akan terjadi hingga dia sampai ke langit yang disana ada Allah. Maka Allah berfirman:

“Catatlah oleh kalian bahwa hambaku (ini) berada di surga ‘illiyyin, dan (sekarang) kembalikanlah dia ke muka bumi. Sungguh darinya Aku telah menciptakan mereka, dan padanya Aku akan mengembalikan mereka, serta darinya pula Aku akan mengeluarkan mereka sekali lagi”.

 

Kemudian nyawanya dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya. Keduanya bertanya, siapa Rabbmu? Maka dia menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya kembali bertanya, apa agamamu? Maka dia menjawab, agamaku adalah islam. Keduanya kembali bertanya, siapa orang yang telah diutus di tengah kalian ini? Maka dia menjawab, beliau adalah utusan Allah. Keduanya kembali bertanya, siapakah yang telah mengajarimu? Maka dia menjawab, aku membaca kitab Allah, beriman kepadanya dan membenarkannya.

 

Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Hambaku ini telah benar. Bentangkanlah untuknya permadani dari surga dan bukakanlah sebuah pintu ke surga”.

Maka harum wangi surga pun menerpanya dan kuburnya diperluas sejauh mata memandang. Lalu datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya, pakainnya, dan harum wanginya. Orang itu berkata, bergembiralah dengan segala yang akan menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan. Maka si mukmin bertanya kepadanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa kebaikan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang sholih.” Lalu si mukmin berkata, “Wahai Rabbku! Segerakanlah hari kiamat agar aku kembali kepada keluarga dan hartaku”.

 

Selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 

“Adapun bila seorang yang kafir meninggalkan alam dunia dan menghadap ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit sejumlah malaikat yang berwajah hitam legam. Mereka membawa sebuah kain kafan yang buruk dan kasar. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata,

 

“Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau kepada kemurkaan dan kemarahan Allah”.

 

Maka nyawanya tercerai berai di dalam jasadnya. Kemudian malaikat pencabut nyawa merenggut nyawanya seperti mencabut besi pemanggang daging dari bulu domba yang basah. Setelah malaikat pencabut nyawa mengambilnya, tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangannya dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah hitam legam tadi. Lalu mereka meletakkannya pada kain kafan (yang telah mereka bawa) itu. Sehingga keluarlah dari nyawanya seperti bau yang sangat busuk di atas muka bumi.

Kemudian mereka naik bersamanya. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya, siapakah nyawa yang buruk ini? Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan” dan disebutkan namanya yang paling terburuk ketika mereka memanggilnya di dunia.

 

Kemudian mereka membawanya naik sampai ke langit dunia dan dimintakan agar pintu langit di bukakan untuknya. Namun pintu langit tidak dibukakan untuknya”.

 

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi,

 

“Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta bisa masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. Al-A’rof: 40)

 

Selanjutnya Allah Azza wa jalla berfirman,

 

“Catatlah oleh kalian bahwa ketetapannya berada di (neraka) Sijjiin, di bumi yang paling bawah”.

 

Setelah itu, nyawanya benar-benar dilemparkan.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi,

 

“Barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, Maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh”. (surat Al Hajj:ayat 31)

 

Demikianlah, nyawanya dikembalikan kedalam jasadnya. Maka dua orang malaikat mendatanginya lalu mendudukkannya. Keduanya bertanya, “Siapa Rabbmu?” Dia menjawab, “Hah.. hah..aku tidak tahu”. Keduanya kembali bertanya, “Siapa orang yang telah diutus ditengah kalian ini?” Dia menjawab, “Hah..hah..aku tidak tahu.”  Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Dia telah berdusta, bentangkanlah untuknya permadani dari api neraka dan bukakanlah sebuah pintu ke neraka.” Sehingga hawa panas dan racun neraka pun menerpanya dan kuburnya dipersempit sampai tulang-tulang rusuknya saling bergeser. Lalu datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya, pakainnya, dan busuk baunya. Orang itu berkata, “Bergembiralah dengan segala yang akan memperburuk keadanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan.” Maka si kafir bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa keburukan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk.” Lalu si kafir berkata, “Wahai Rabbbku! Janganlah engkau datangkan hari kiamat”.

Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam kitabnya “Ahkamul Janaiz” (hal. 156-157) dan tahqiq beliau terhadap “Syarh Aqidah Thahawiyyah” (hal. 397-398).

Inilah keadaan seorang yang mukmin dan seorang yang kafir tatkala meninggalkan alam dunia dan masuk ke dalam alam akhirat yang dimulai dengan alam barzakh (alam kubur). Wallahu a’lam bi showab

Ketika manusia meninggalkan alam dunia bukan berarti urusannya telah selesai. Dia akan mengalami alam kedua yaitu alam barzakh (alam kubur). Alam ini merupakan pintu masuk ke dalam alam akhirat yang sesungguhnya. Disebut dengan alam barzakh, karena makna barzakh adalah penutup atau perantara bagi dua perkara. Maka alam barzakh adalah alam di antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam barzakh, manusia akan mengalami berbagai masalah yang menandakan bahwa urusannya belum selesai dengan semata-mata meninggalkan alam dunia. Saat melewati alam barzakh, pertama kali yang akan dihadapinya adalah pertanyaan dua malaikat di dalam kuburnya, sebagaimana di dalam hadits Al Baro` bin ’Azib yang terdahulu. Maka keberhasilannya di alam barzakh, mendapat kebaikan atau keburukan, akan tergantung dengan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan dua malaikat itu.

Perlu diingat, bahwa di alam barzakh, jasad manusia tidak akan mampu untuk menjawabnya. Yang akan menjawabnya adalah ruh dan jiwa manusia yang telah diisi saat di alam dunia dengan kebaikan atau keburukan. Adapun seorang yang mukmin niscaya akan dimudahkan oleh Allah untuk bisa menjawab pertanyaan kubur yaitu tentang siapa Rabmu, apa agamamu, dan siapa nabimu. Itulah yang Allah maksudkan dengan firman-Nya:

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (Ibrahim: 27)

Di dalam sebuah hadits yang shohih dari sahabat Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu , bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Seorang hamba yang muslim bila ditanya di dalam kuburnya, niscaya dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya muhammad adalah utusan Allah”.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itulah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa seorang yang mukmin akan mampu mengucapkan dua kalimat syahadat “La ilaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah”, baik ketika di dunia maupun di akhirat.

Tatkala seorang hamba menghadapi pertanyaan dua malaikat ini, maka dia akan menjawabnya sesuai dengan amal perbuatannya sewaktu di dunia. Oleh sebab itu, seorang hamba yang berbuat dosa-dosa besar dan tidak bertaubat darinya, sangat mungkin disiksa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam kuburnya, walaupun dia seorang yang mukmin.

Telah datang sebuah hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda:

“Orang-orang yang berada di dalam dua kubur ini, sungguh sedang disiksa. Dan tidaklah keduanya disiksa karena suatu masalah yang besar. Adapun salah satu dari keduanya, dahulu tidak mau menjaga diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dahulu biasa berjalan untuk mengadu domba”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan kepada kita sekalian bahwa dua orang yang disiksa di dalam kuburnya itu dikarenakan dosa-dosa besar. Berarti yang disiksa oleh Allah di alam kubur bukan karena kekafiran saja tetapi juga karena dosa-dosa besar.

Nasalullah salamah wal ‘afiah.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya menjadi dua bagian. Beliau meletakkannya di masing-masing dua kubur ini dengan harapan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingan siksa keduanya, selama pelepah kurma itu masih basah dan belum kering.

Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga kita dimudahkan untuk menjawab pertanyaan kubur dan diselamatkan dari siksanya.

Wallahu a’lam bis shawab.

Sumber : Perjalanan Ruh Ketika Meninggalkan Dunia, oleh Abu Muhammad Abdul Mu’thi Al-Maidani

Monday 27 May 2013

SEPULUH CARA MUDAH BELAJAR BAHASA ASING

Di banyak negara di mana bahasa Inggris bukanlah merupakan bahasa utama, adalah sesuatu yang penting untuk belajar bahasa Inggris sebagai bahasa aing demi sejumlah alasan. Pertama-tama, banyak negara-negara berbahasa Inggris yang melakukan perjalanan bisnis atau wisata ke negara-negara dimana mereka tidak dapat berbicara bahasa asli negara itu, sehingga perlu bagi mereka untuk berbicara kepada orang lain yang bisa berbahasa Inggris. Kemudian lagi, banyak yang ingin belajar bahasa Inggris karena mereka berharap untuk dapat mengunjungi atau bahkan tinggal di sebuah negara berbahasa Inggris suatu hari nanti.

Namun demikian, bagaimana untuk dapat belajar berbicara bahasa Inggris di sebuah negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris merupakan suatu hal yang cukup menantang. Berbeda halnya dengan mereka yang belajar berbicara bahasa Inggris di negara-negara yang memang menggunakan berbahasa Inggris sebagai bahasa utama, yang tetunya memiliki banyak sumber daya untuk pembelajaran mereka seperti, televisi, radio, dan perpustakaan yang dikemas penuh dengan buku yang ditulis dalam bahasa Inggris, sedangkan bagi mereka yang belajar di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris tentunya tidak selengkap sebagaimana yang dinikmati mereka yang berlajar di negara-negara berbahasa Inggris. Itulah sebabnya penting untuk mengeksplorasi pilihan lain.

Berikut adalah 10 Cara Terbaik Untuk Belajar Bahasa Inggris bagi Anda yang ingin belajar berbicara bahasa Inggris :

1. Belajar melalui Internet
Internet akan menjadi teman terbaik Anda. Hal ini dikarenakan oleh Internet kemas dengan penuh sumber daya, bahan bacaan, rekaman suara, dan banyak lagi yang dapat membantu Anda belajar mengenai arti dari kata-kata sehingga Anda dapat membacanya sekaligus mengucapkannya.

2. Tonton Film Berbahasa Inggris
Datangi dan beli atau sewa film-film berbahasa Inggris di toko video yang terdekat ditempat tinggal Anda. Jangan khawatir tentang nilai hiburannya. Anda hanya perlu menonton sehingga Anda dapat menghentikannya dan memutar ulang video tersebut dalam rangka untuk memfokuskan pada keterampilan bicara bahasa Inggris Anda.

3. Rekaman diri sendiri
Rekamlah sendiri ketika Anda berbicara bahasa Inggris. Setelah Anda selesai merekam, putar kembali dan dengar apa yang telah Anda ucapkan. Jika ucapan Anda pada rekaman tersebut tidak jelas, maka Anda dapat mencobanya lagi. Ini adalah cara yang bagus untuk melihat bagaimana orang lain mendengar Anda.

4. Datanglah ke Perpustakaan
Datanglah ke perpustakaan dan pilih buku-buku yang ditulis dalam bahasa Inggris. Cobalah mulai dari membaca judulnya. Anda hanya perlu sedikit berhati-hati pada tingkat kesulitan dalam berlatih menulis beberapa kalimat.

5. Dengarkan Lagu Berbahasa Inggris
Cari dan beli CD lagu-lagu berbahasa Inggris dan dengarkan. Disini Anda dapat berlatiih menguraikan kata-kata dan bahkan mencoba untuk bernyanyi bersama. Hal ini akan sangat menyenangkan. Dan jika Anda ingin, Anda dapat merekam diri Anda sendiri untuk dapat di dengar apa yang masih kurang dan apa yang perlu diperbaiki dari cara penuturan Anda dalam berbahasa Inggris.

6. Membaca Tiap Tulisan
Cobalah untuk membiasakan dengan bahasa Inggris dalam setiap kegiatan Anda. Bukan hanya dengan buku, film, daily dan CD, namun banyak majalah dan produk-produk lain yang dapat Anda temukan di toko yang mungkin menjual produk-produk berbahasa Inggris. Di beberapa negara banyak produk yang ditulis dalam bahasa Inggris didalam kemasannya.

7. Berlatih dengan Teman
Berlatih dengan seorang teman, guru atau siapa saja. Teman Anda mungkin tidak mengerti betul bahasa Inggris, namun mereka akan terkesan dengan keahlian Anda. Anda bahkan dapat mencoba untuk mengajarkan apa yang telah Anda pelajari karena Anda akan cenderung lupa dengan mengulangi informasi yang lain.

8. Cari Arti Kata (Vocabulary)
Jika Anda mendengar kata dan Anda tidak tahu apa itu, segera tulis dan melakukan penelitian tentang apa maksud dan artinya. Dalam penelitian Anda, Anda akan menemukan lebih banyak lagi kata-kata dalam bahasa Inggris yang dapat menjadikan bahan refensi untuk dipelajari.

9. Tulis Kegiatan dalam Bahasa Inggris
Tulislah semua kegiatan sehari-hari Anda didalam buku harian dengan menggunakan bahasa Inggris. Anda dapat memulai menulisnya dengan cara sederhana sesuai yang Anda inginkan.

10. Ikut Kursus Online
Dan yang paling penting untuk belajar bahasa Inggris adalah mempertimbangkan pemanfaatan kursus-kursus bahasa Inggris secara online yang saat ini banyak ditawarkan di media-media internet. Kursus online ini akan dapat membantu Anda belajar dengan cepat dan Anda akan memperoleh bahan-bahan yang akan pelajari untuk belajar. Sehingga akan membuat Anda mahir dalam bahasa Inggris.

sumber:

berbagi-10

CARA-CARA AMPUH DAN ALAMI ATASI SAKIT KEPALA




Sakit kepala yang secara medis dikenal sebagai cephalalgia adalah kondisi terdapatnya rasa sakit di kepala, kadang di leher bagian belakang leher atau punggung bagian atas. Gangguan sakit kepala sekilas memang terlihat sebagai suatu masalah yang sepele, namun kondisi ini bisa sangat mengganggu aktivitas. Pertama, kita doa pada Allah.. mohon kesembuhan... Selanjutnya gunakan 10 Cara Alami Mengobati dan Mengatasi Sakit Kepala

1. Banyak minum Air
Air merupakan salah satu komponen asupan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Selain dapat menghilangkan rasa haus, minum 8-10 gelas air sehari secara rutin dapat membuat berbagai sistem yang terdapat dalam tubuh kita bekerja secara optimal.

Ternyata sakit kepala disinyalir sebagai salah satu indikator ‘kehausan’ pada tubuh. Nah, dengan minum air tentunya dapat membuat Anda bisa sedikit lebih baik. Tentu untuk selanjutnya, biasakan diri Anda untuk mengkonsumsi air dengan cukup guna menjaga kestabilan tubuh dan terhindar dari sakit kepala.

2. Letakkan Es batu pada belakang leher
Sekantong es akan membuat mati rasa daerah yang sakit dan dapat mengurangi rasa sakit kepala Anda. Jika Anda merasakan rasa sakit atau nyeri akibat ketegangan dan stres, Anda boleh mengambil icepack dan ditaruh di kepala, bahu atau belakang leher.

3. Minum Teh peppermint
Terkadang nyeri kepala dapat pula disertai dengan sakit perut atau mual. Menurut penelitian, teh peppermint dapat meringkankan sakit perut dan mual.

4. Konsumsi Kentang
Sakit kepala yang muncul akibat mabuk tak hanya disebabkan karena dehidrasi tetapi juga karena hilangnya elektrolit seperti kalium. Maka dari itu, menyantap makanan yang kaya akan kalium dapat membantu meringankan sakit kepala. Kentang mengandung banyak kalium yakni 100 gram, sedangkan kentang panggang (dengan kulitnya) mengandung kalium hingga 600 mg.

5. Konsumsi Pisang
Pisang tidak hanya kaya akan potasium tetapi juga magnesium (pisang ukuran sedang mengandung 10% dari rekomendasi asupan harian Anda). Magnesium dapat meringankan migrain Anda dan sakit kepala akibat stres. Sejumlah penelitian telah menghubungkan antara kekurangan magnesium dan sakit kepala migrain. Penelitian menujukkan bahwa sekitar separuh dari semua penderita migrain memiliki magnesium terionisasi dalam darah dalam jumlah sedikit.

Magnesium, yang dikandung dalam pisang, melindungi tubuh dari sakit kepala dengan cara merelaksasi pembuluh darah. Selain itu, magnesium memiliki efek menenangkan sehingga berguna untuk meredakan sakit kepala akibat tegang. Apricot kering, alpukat, almond, kacang mete, beras merah, kacang-kacangan dan biji-bijian merupkan makanan lain yang kaya akan magnesium.

6. Minum Sedikit Kopi
Kafein dalam kopi bermanfaat sekaligus berbahaya bagi korban sakit kepala. Kafein merupakan zat yang umum dalam resep dan obat-obatan bebas untuk sakit kepala karena dapat meredakan rasa nyeri dan 40% lebih efektif dalam mengobati sakit kepala. Kafein juga membantu tubuh menyerap obat sakit kepala lebih cepat, sehingga obat tersebut lebih cepat bekerja. Kafein bisa menjadi pereda sakit kepala yang sangat efektif, terutama migrain, tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak bisa membuat sakit kepala kembali kambuh. Jadi, dianjurkan untk meminum kopi tidak lebih dari 2 atau 3 cangkir per hari.

7. Konsumsi Biji-biji serelia utuh (whole grain)
Jika Anda menjalani diet rendah karbohidrat, Anda akan mulai menguras sumber utama energi untuk otak, yakni cadangan glikogen. Selain itu juga menjadikan tubuh kehilangan cairan dengan cepat sehingga menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi bersamaan dengan berkurangnya energi ke otak bisa memicu timbulnya sakit kepala. Jika anda mengkonsumsi makanan-makanan karbo yang sehat seperti (biji-bijian seperti roti gandum, sereal gandum, oatmeal, dan buah), tidak hanya bisa mengusir rasa sakit pada kepala tetapi juga meningkatkan mood Anda.

8. Konsumsi  Semangka
Dehidrasi adalah penyebab umum timbulnya sakit kepala, maka pertimbangkan untuk meminum banyak air dan mengasup makanan yang kaya akan air (seperti semangka). Buah yang kaya akan air ini juga mengandung mineral penting, seperti magnesium, yang merupakan kunci untuk mencegah sakit kepala. Anda juga dapat mencoba minuman olahraga berelektrolit jika mungkin mengalami sakit kepala setelah berolahraga dalam waktu yang lama karena kehilangan banyak mineral dalam tubuh.

9. Konsumsi minyak Ikan
Ikan berlemak (seperti salmon, tuna, dan makarel) bermanfaat sebagai obat untuk sakit kepala migrain karena kaya akan asam lemak esensial, omega-3. Asam lemak omega-3 dapat menghambat peradangan yang sering memicu timbulnya migrain. Jika tidak bisa mengkonsumsi ikan ini setiap hari, tidak perlu khawatir. Anda dapat mengonsumsi suplemen minyak ikan dan menambahkan makanan seperti biji rami, walnut, tahu, dan kacang kedelai untuk tambahan omega-3 pada diet Anda.

10. Konsumsi Biji Wijen
Biji wijen kaya akan kandungan vitamin E dan dapat membantu menstabilkan kadar estrogen dan mencegah migrain selama periode Anda. Selain itu, biji wijen juga kaya akan magnesium, yang selanjutnya akan membantu pencegahan sakit kepala. Makanan lain yang mengandung vitamin E dalam jumlah tinggi antara lain, kacang-kacangan, minyak zaitun, dandelion, gandum, dan kentang manis. 8. Jahe : Selain menjadi obat untuk mual, jahe memiliki sifat anti-peradangan dan anti-histamin juga berguna untuk memerangi sakit kepala. Masaklah jahe tersebut atau kombinasikan dengan minuman lain seperti teh.

Selain cara mengobati sakit kepala dengan makanan alami diatas, Anda juga dapat mencoba cara berikut ini:

Lakukan Stretching
Sakit kepala dapat timbul akibat otot yang tegang. Menarik nafas yang dalam dan meregangkan otot-otot leher dan pundak dapat membantu merelaksasi otot-otot tegang yang dapat menyebabkan sakit kepala. Jika anda ada waktu, senam yoga juga dapat merelaksasi otot-otot tubuh anda dan membantu mengatasi stres yang dapat memicu nyeri kepala.

Lakukan Peregangan
Lakukan peregangan untuk mengurangi otot tegang yang memberi kontribusi terhadap nyeri. Cobalah tiga gerakan ini : gerakan leher (dagu ke depan, ke atas, dan ke samping kiri dan kanan); gerakan bahu (gerakan bahu ke atas, putar bahu ke depan dan belakang); dan leher isometrik (tangan menekan pada setiap sisi kepala). Lakukan peregangan dua kali sehari selama 20 menit per sesi. Tahan peregangan selama lima detik, relaks selama lima detik, dan ulangi setiap peregangan tiga sampai lima kali.

Berikan Pijatan
Berikan pijat selama 15 menit di lokasi sakit kepala. Pijat pada daerah penghilang rasa sakit dilakukan dengan cara memijat bagian telapak tangan yang berada diantara jempol dan jari telunjuk dan diikuti dengan pemijatan pada daerah ini juga di bagian kaki.Lakukan pemijatan sampai diri Anda merasakan sakit karena pemijatan ini.

Selain itu Anda juga bisa menggunakan minyak peppermint untuk mengoleskan di dahi, tulang rahang atau belakang leher. Minyak ini bertindak sebagai krim kortison alami yang mengurangi rasa sakit dan membantu menenangkan saraf serta merevitalisasi energi.

Lakukan Aerobik
Latihan aerobik yang teratur, seperti jalan cepat, bersepeda, atau berenang, dapat mengurangi intensitas dan frekuensi migrain, menurut National Pain Foundation. Sebuah penelitian kecil yang dipublikasikan dalam jurnal Headache terhadap pasien migrain yang melakukan senam teratur selama 12-minggu dengan bersepeda di dalam ruangan menunjukkan, ada peningkatan kualitas hidup dan berkurangnya angka kejadian migrain, serta intensitas nyeri.

Tidur yang Cukup
Kelebihan tidur, salah, dan kekurangan tidur pun salah. Perilaku tidur tersebut dapat menyebabkan sakit kepala berkepanjangan. Tubuh manusia bukanlah sebuah robot yang dapat di-setting sehingga dapat beraktivitas selama 24 jam. Sudah selayaknya kita dapat menyempatkan diri untuk tidur yang cukup dan teratur yakni 7-8 jam dalam sehari. Dengan membiasakan tidur dengan kapasitas normal tersebut, dapat membuat tubuh lebih segar di pagi hari dan menghilangkan sakit kepala.

Konsumsi Obat-obatan
Obat seperti parasetamol dan aspirin dapat meringankan peradangan dan menghambat zat-zat kimia di otak yang menyebabkan rasa sakit. Obat-obat tersebut terkadang ditambahkan dengan kafein yang dapat meningkatkan penyerapan di usus, sehingga lebih efektif jika dipakai pada nyeri kepala yang lebih berat.

sumber:

berbagi-10

Saturday 18 May 2013

TUJUH KEBIASAAN YANG EFEKTIF DALAM ISLAM

Alhamdulillah pada kesempatan kali ini, mari saya mengajak kita semua untuk mencoba mentafakuri tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif (biasa dikenal dengan “The Seven Habits of Highly Effective People” yang ditulis oleh Dr. Steven R.Covey.), dalam Islam (dihubungkan dengan ayat-ayat Alquran dan hadits).

Tak lupa sampaikanlah sholawat dan salam kepada nabi besar Muhammad saw pembawa panji kebenaran dengan cahayanya membawa umatnya yang tadinya gelap ke jalan yang terang. Salamku dengan kerinduan padamu tuk berjumpa di alam keabadian..wahai habiballah..

Ada beberapa versi seven habit dalam Islam, kucoba menggabungkan dari beberapa sumber di beberapa blog.

Dalam seven habits tersebut banyak nilai islami yang bisa kita rasakan hikmahnya. Bukankah Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Hikmah itu milik orang Islam, di mana pun kamu mendapatkannya ambillah.”

Apakah kebiasaan itu?. Kebiasaan adalah pertemuan antara ‘knowledge’ [ pengetahuan ], ‘skill’ [ keterampilan] dan ‘desire’ [ keinginan ]. Menghentikan kebiasaan marah misalnya, tidak cukup dengan memiliki pengetahuan tentang terdapatnya hubungan negatif antara marah dengan kesehatan jiwa dan raga dan larangan dalam agama Islam (pengetahuan) dan mengetahui cara mengendalikan marah (ketrampilan). Diperlukan keinginan darinya sendiri tuk menghentikan kebiasaan marah. Mengubah kebiasaan mensyaratkan ketiganya.

Berikut adalah 7 kebiasaan manusia yang sangat efektif.


Kebiasaan 1 : Jadilah Proaktif

Bersikap proaktif adalah lebih dari sekedar mengambil inisiatif. Bersikap proaktif artinya bertanggung jawab atas perilaku kita sendiri (di masa lalu, di masa sekarang, maupun di masa mendatang), dan membuat pilihan-pilihan berdasarkan prinsip-prinsip serta nilai-nilai ketimbang pada suasana hati atau keadaan. Nilai-nilai buat seorang umat Islam terdapat di dalam Alquran.
Pada surat Al Isro:15 disebutkan "barangsiapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah) maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa tersesat maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Kita diberi "freedom to choose" / kebebasan untuk memilih jalan yang akan kita tempuh dan sadar akan harga sebuah pilihan. Tiada yang abu-abu, yang ada hitam atau putih. Konsekuensi dosa atau pahalakah yang akan kita dapatkan, semuanya sudah diantisipasi, "tindakan mencegah lebih baik daripada mengobati".

Orang-orang proaktif adalah pelaku-pelaku perubahan dan memilih untuk tidak bersikap reaktif, untuk tidak menyalahkan orang lain. Mereka menggunakan Pendekatan Dari Dalam Ke Luar untuk menciptakan perubahan. Mereka bertekad menjadi daya pendorong kreatif dalam hidup mereka sendiri, yang adalah keputusan paling mendasar yang bisa diambil setiap orang.

Dalam surat Ar Ra'd:11 disebutkan "sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri sendiri". Keinginan untuk berubah menjadi lebih baik sangatlah dibutuhkan agar kita mempunyai spirit/semangat untuk melakukan perubahan. Tanpa itu, semuanya tinggal mimpi, cita-cita yang kita harapkan tak akan tercapai.

Orang proaktif bisa menjaga dirinya agar tetap bahagia. Namun ternyata banyak juga yang merasa tidak bahagia terhadap kehidupannya. Mereka kira bahawa ketidakbahagiaan mereka disebabkan karena apa yang terjadi pada diri mereka. Padahal yang sebenarnya adalah karena cara mereka memberi makna atas apa yang terjadi. Sebagai orang Islam yang proaktif, selalu ada pilihan untuk bereaksi secara positif terhadap situasi yang negative dengan panduan manual book Alquran dan hadits. Dengan kata lain, kitalah yang memprogramkan kehidupan kita sendiri.

Sebagai seorang pro aktif, iqro ke dalam diri (dalam konteks mengoreksi diri sendiri) bukan iqro kepada orang lain lebih efektif membangun diri ini sebagaimana diriwayatkan pula oleh at-Tirmidzi (ibnu Majah, Ahmad, dan ath-Thabrani), Syaddad bin Aus mengatakan bahwa Rasulullah Muhammad pernah bersabda “Orang yang pintar adalah orang yang mau mengoreksi dirinya sendiri dan beramal untuk masa setelah mati, orang yang bodoh adalah orang yang selalu menuruti hawa nafsunya dan berharap sesuatu yang baik kepada Allah”.
Jika sudah memahami kebiasaan yang pertama, baru kita bisa merumuskan kebiasaan yang ke 2.

Kebiasaan 2 : Merujuk pada Tujuan Akhir
Kebiasaan kedua adalah kebiasaan memiliki visi, misi dan tujuan. Kebiasaan ini menunjukkan arah dan cara menjalani hidup serta menentukan hal-hal yang penting dalam hidup. Islam mengajarkan pentingnya goal setting sebagaimana Rasulullah Saw menyatakan segala sesuatu tergantung pada niatnya (innamal a'malu binniat..hadits yang mudah dihafal..:-)

Jika boleh diri ini mau merumuskan visi misi tujuan hidup di dunia ini. Bismillahirohmaanirrohim..
Mampu atau belum mampu, kita harus berani menuliskannya.

Visiku ingin menjadi penghuni surga dan berjumpa denganNya dan kekasihNya yang termulia Nabi Muhammad saw

Untuk itu, misiku sebagaimana di surat Adzariyat:56 "Aku tidak menciptakan manusia dan jin melainkan agar mereka beribadah padaku" (beribadah 24 jam-mahdhoh ghoiru mahdhoh)melaksanakan semua perintahNya menjauhi segala laranganNya dengan niat lillahi ta'ala (ibadah) dan menjadikan nabi Muhammad sebagai suritauladan dengan menjalankan sunnahnya

Tujuanku di dunia ini untuk mendapatkan ridho Allah yaitu mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (Albaqarah:213) dan barangsiapa bahagia akan masuk surga (Hud:108); jika disingkat dunia bahagia akhirat surga.
(Notes: makna bahagia bukanlah materi tapi immateri, "barangsiapa mengikuti petunjukKu tiada rasa takut tidak pula ia bersedih hati". Bahagia yang datang dari ketaatan padaNya)

Kelihatannya masih lipservice, sesungguhnya malu aku menulisnya, tapi dengan namaMu ijinkan aku ya robb..hambaMu yang dhoif ini tuk menuliskannya tuk membenamkannya dalam hatiku.

Kebiasaan 3 : Dahulukan yang Utama


Mendahulukan yang utama merupakan kebiasaan yang menuntut integritas, disiplin dan komitmen. Mendahulukan yang utama artinya mengorganisasikan dan melaksanakan, apa-apa yang telah diciptakan secara mental (tujuan Anda, visi Anda, nilai-nilai Anda, dan prioritas-prioritas Anda).

Allah berfirman dalam Surah Al-Mukminun 23:1-3, “ Sungguh berhasil orang-orang mukmin, iaitu orang –orang yang khusyu’ dalam solat mereka dan orang-orang yang berpaling dari perbuatan dan percakapan yang sia-sia ”, dan dalam Surah Al-Ashr 103:1-3, “ Demi masa sesungguhnya manusia dalam kerugian kecuali orang-orang beriman dan beramal soleh, saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran ”. Juga dalam Surah Al-Insyirah 94:7-8, “ Maka apabila engkau telah selesai [ dari suatu urusan ], maka kerjakanlah [ urusan lain ] dengan bersungguh-sungguh dan kepada Tuhanmulah kamu berharap ”. Kebiasaan ketiga menekankan pentingnya memanfaatkan waktu.

Ada istilah yang memudahkan untuk membuat prioritas yaitu UUT (Ujung-Ujungnya Taat kepada Allah) atau UUM (Ujung-Ujungnya Membangkang kepada Allah). Semua yang diprioritaskan untuk menambah kebahagiaan di dunia dan akhirat. Dengan saringan Alquran dan hadits, UUT dan UUM terasa bedanya, jika ditafakuri, dengan menggunakan akal untuk berfikir dan hati untuk merasakan.

Kebiasaan 4 : Berpikir Menang/Menang

Berpikir menang/menang adalah cara berpikir yang berusaha mencapai keuntungan bersama, dan didasarkan pada sikap saling menghormati dalam semua interaksi. Berpikir menang/menang adalah didasarkan pada kelimpahan – “kue” yang selamanya cukup, peluang, kekayaan, dan sumber-sumber daya yang berlimpah – ketimbang pada kelangkaan serta persaingan. Berpikir menang/menang artinya tidak berpikir egois (menang/kalah) atau berpikir seperti martir (kalah/menang). Dalam kehidupan bekerja maupun keluarga, para anggotanya berpikir secara saling tergantung – dengan istilah “kita”, bukannya “aku”. Berpikir menang/menang mendorong penyelesaian konflik dan membantu masing-masing individu untuk mencari solusi-solusi yang sama-sama menguntungkan. Berpikir menang/menang artinya berbagi informasi, kekuasaan, pengakuan, dan imbalan.

Ada kisah Muhammad bin Abdullah tentang "hajar aswad".
...
Saat perbaikan kabah, ketika dinding kabah telah dibangun dalam batas ketinggian tertentu, tiba saatnya untuk pemasangan Hajar Aswad pada tempatnya. Pada tahap ini, muncul perselisihan di kalangan pemimpin suku. Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya sendiri. Karena hal ini, maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Masalah mencapai tahap kritis, akhirnya seorang tua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy seraya berkata, "Terimalah sebagai wasit orang pertama yang masuk melalui Pintu Shafa. Semua menyetujui gagasan ini. Tiba-tiba Muhammad bin Abdullah muncul dari pintu. Serempak mereka berseru itu Muhammad, al-Amin. Kita setuju ia menjadi wasit!

Untuk menyelesaikan pertikaian itu, Nabi meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad di atas kain itu dengan tangannya sendiri, kemudian meminta tiap orang dari empat sesepuh Mekah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke dekat pilar, Nabi meletakkannya pada tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan cara ini, beliau berhasil mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah menjadi peristiwa berdarah. Subhanallah, nabi kita tercinta berfikir win win agar semuanya bisa dijalani dengan mementingkan semua pihak. Allahumma sholli alaa sayyidina muhammad.

Kebiasaan 5 : Berusaha untuk Memahami Terlebih dulu, Baru Dipahami

Kalau kita mendengarkan dengan seksama, untuk memahami orang lain, ketimbang untuk menanggapinya, kita memulai komunikasi sejati dan membangun hubungan. Kalau orang lain merasa dipahami, mereka merasa ditegaskan dan dihargai, mau membuka diri, sehingga peluang untuk berbicara secara terbuka serta dipahami terjadi lebih alami dan mudah. Berusaha memahami ini menuntut kemurahan; berusaha dipahami menuntut keberanian. Keefektifan terletak dalam keseimbangan di antara keduanya.

Salah satu rahasia keberhasilan Rasulullah dalam berbagai dialognya adalah kesediaan beliau menjadi pendengar yang baik. Rasululllah tidak saja pandai berbicara, tapi juga pandai mendengar. Selain menjadi pembicara yang baik, beliau adalah pendengar yag sangat baik. Dengan mendengarkan beliau akan memahami maksud dari apa yang diutarakan dari lawan bicaranya. Berikut ini kisah Rasulullah ketika berdialog dengan perunding ulung yang akhirnya takluk setelah berdialog dengan beliau.

Ketika Rasulullah sudah mulai melakukan da’wah secara terbuka, kaum kafir Quraisy gundah dan guncang hatinya. Mereka ingin membendung aktivitas da’wah Muhammad dengan segala cara. Salah satunya adalah dengan mengutus Utbah bin Rabi’ah untuk melakukan negoisasi.

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Utbah duduk di sebelah Rasulullah saw seraya berkata: “Wahai anak pamanku, sesungguhnya engkau mengetahui secara pasti kedudukanmu di tengah-tengah kaummu. Engkau telah memecah-belah barisan mereka, engakau caci-maki tuhan-tuhan mereka, dan engkau kafirkan nenek moyang mereka. Karena itu dengarkanlah kata-kataku: Aku akan menyampaikan beberapa tawaran, mudah-mudahan kamu mau menerima sebagiannya.”
(Beliau tidaklah marah dituduh seperti itu. Tidak juga langsung menjelaskan panjang lebar tapi beliau memahami terlebih dahulu, subhanallah)
Rasulullah berkata: “Wahai Abl Walid, katakanlah. Aku akan mendengarnya.” Lalu Utbah bin Rabi’ah mengutarakan panjang lebar segala tawarannya. Ketika selesai, Rasulullah kembali bertanya: “Sudah selesaikah wahai Abul Walid?” Ia menjawab, “Sudah.”

Rasulullah kemudian berkata: Sekarang dengarkanlah kata-kataku. Ia pun menjawab: “Silahkan” Lalu Rasulullah membacakan beberapa ayat dari surat Fushilat. Sampai pada akhirnya beliau membaca ayat sajadah (ayat 37), dan beliau bersujud. Lengkapnya ayat itu berbunyi:

“Dan sebagian tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan janganlah (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang Menciptakannya, jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.”

Setelah itu beliau berkata kepada Utbah, engkau telah mendengarkannya dan kini silahkan temukan sikapmu. Utbah segera bangkit dari tempat duduknya, lalu pergi menjumpai teman-temannya. Sebagian dari mereka berkata: “Demi Allah, Abul Walid datang kepada kalian dengan raut muka yang berbeda dengan ketika ia berangkat.” Utbah meminta kepada mereka supaya memanggil Rasul Allah saw, akan tetapi mereka enggan. Mereka malah berkata: “Ia telah menyihirmu dengan ucapannya.”

Jika kita perhatikan percakapan antara Rasulullah dengan Utbah sungguh sangat menarik. Selain bobot pembicaraannya yang bagus, cara dialognya juga mempesona. Rasulullah sebagai tuan rumah terlebih dahulu mempersilahkan tamunya untuk menyampaikan maksud kedatangannya. Dengan penuh perhatian beliau mendengarkan sampai pembicara tuntas menyampaikan maksudnya. Beliau tidak memotong pembicaraan lawan bicaranya, malah beliau bertanya kepadanya, Wahai Abul Walid, apakah kamu sudah selesai? *
Allahu ya anta, pertemukanlah aku dengan sosok yang sangat mulia di mataMu disana...amiin

Kebiasaan kelima menunjukkan bahwa “ the secret of living is giving ” [ rahasia kehidupan adalah memberi ]. Rasulullah Saw bersabda bahwa tangan di atas lebih mulia daripada tangan yang di bawah. Surah Al-Baqarah 2:261, “ perumpamaan orang yang memberi di jalan Allah, adalah seumpama sebuah biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai berisi seratus biji, dan Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas [ kurnia-Nya ] lagi Maha Mengetahui.


Kebiasaan 6 : Wujudkan Sinergi

Sinergi adalah soal menghasilkan alternatif ketiga – bukan caraku, bukan caramu, melainkan cara ketiga yang lebih baik ketimbang cara kita masing-masing. Memanfaatkan perbedaan-perbedaan yang ada dalam mengatasi masalah, memanfaatkan peluang. Tim-tim serta keluarga-keluarga yang sinergis memanfaatkan kekuatan masing-masing individu sehingga secara keseluruhannya lebih besar seperti ini mengenyampingkan sikap saling merugikan (1 + 1 = 1/2). Mereka tidak puas dengan kompromi (1 + 1 = 1 ½), atau sekedar kerjasama (1 + 1 = 2). Melainkan, mereka kejar kerjasama yang kreatif (1 + 1 = 3 atau lebih).

Khalifah Umar bin Khattab pernah berujar bahawa kejahatan yang terorganisir dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Yang harus diingat adalah agar dapat bersinergi setiap anggota memiliki lima kebiasaan di atas yaitu proaktif, mulai dari tujuan akhir, dahulukan yang utama,berfikir menang-menang dan berusaha memahami dahulu baru difahami. Allah Swt mengingatkan agar kita hanya bersinergi dalam melakukan kebaikan bukan dalam berbuat dosa dan permusuhan [ Al-Maidah 5:2 ]
Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah pada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaNya.
Berikut ini kisah Nabi Muhammad dan Salman Alfaritsi yang terkenal adalah karena idenya membuat parit dalam upaya melindungi kota Madinah dalam Perang Khandaq.

Demikianlah pada suatu hari Kaum Muslimin tiba-tiba melihat datangnya pasukan tentara yang besar mendekati kota Madinah, membawa perbekalan banyak dan persenjataan lengkap untuk menghancurkan. Kaum Muslimin panik dan mereka bagaikan kehilangan akal melihat hal yang tidak diduga-duga itu. Keadaan mereka dilukiskan oleh al-Quran sebagai berikut:

Ketika mereka datang dari sebelah atas dan dari arah bawahmu, dan tatkala pandangan matamu telah berputar liar, seolah-olah hatimu telah naik sampai kerongkongan, dan kamu menaruh sangkaan yang bukan-bukan terhadap Allah. (Q.S. 33 al-Ahzab:l0)

24.000 orang prajurit di bawah pimpinan Abu Sufyan dan Uyainah bin Hishn menghampiri kota Madinah dengan maksud hendak mengepung dan melepaskan pukulan menentukan yang akan menghabisi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Agama serta para shahabatnya.

Pasukan tentara ini tidak saja terdiri dari orang-orang Quraisy, tetapi juga dari berbagai kabilah atau suku yang menganggap Islam sebagai lawan yang membahayakan mereka. Dan peristiwa ini merupakan percobaan akhir dan menentukan dari fihak musuh-musuh Islam, baik dari perorangan, maupun dari suku dan golongan.

Kaum Muslimin menginsafi keadaan mereka yang gawat ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam-pun mengumpulkan para shahabatnya untuk bermusyawarah. Dan tentu saja mereka semua setuju untuk bertahan dan mengangkat senjata, tetapi apa yang harus mereka lakukan untuk bertahan itu?

Ketika itulah tampil seorang yang tinggi jangkung dan berambut lebat, seorang yang disayangi dan amat dihormati oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Itulah dia Salman al-Faritsi radhiyallahu 'anhu!' Dari tempat ketinggian ia melayangkan pandang meninjau sekitar Madinah, dan sebagai telah dikenalnya juga didapatinya kota itu di lingkungan gunung dan bukit-bukit batu yang tak ubah bagai benteng juga layaknya. Hanya di sana terdapat pula daerah terbuka, luas dan terbentang panjang, hingga dengan mudah akan dapat diserbu musuh untuk memasuki benteng pertahanan.

Di negerinya Persi, Salman Alfaritsi radhiyallahu 'anhu telah mempunyai pengalaman luas tentang teknik dan sarana perang, begitu pun tentang siasat dan liku-likunya. Maka tampillah ia mengajukan suatu usul kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yaitu suatu rencana yang belum pernah dikenal oleh orang-orang Arab dalam peperangan mereka selama ini. Rencana itu berupa penggalian khandaq atau parit perlindungan sepanjang daerah terbuka keliling kota. Rasulullah bermusyawarah dengan para sahabat tentang strategi menghadapi mereka, dan akhirnya gagasan Salman Alfaritsi dari negeri Parsi disetujui.

Dan hanya Allah yang lebih mengetahui apa yang akan dialami Kaum Muslimin dalam peperangan itu seandainya mereka tidak menggali parit atas usul Salman Alfaritsi radhiyallahu 'anhu tersebut.

Demi Quraisy menyaksikan parit terbentang di hadapannya, mereka merasa terpukul melihat hal yang tidak disangka-sangka itu, hingga tidak kurang sebulan lamanya kekuatan mereka bagai terpaku di kemah-kemah karena tidak berdaya menerobos kota.

Dan akhirnya pada suatu malam Allah Ta'ala mengirim angin topan yang menerbangkan kemah-kemah dan memporak-porandakan tentara mereka. Abu Sufyan pun menyerukan kepada anak buahnya agar kembali pulang ke kampung mereka ... dalam keadaan kecewa dan berputus asa serta menderita kekalahan pahit ...

Sewaktu menggali parit, Salman radhiyallahu 'anhu tidak ketinggalan bekerja bersama Kaum Muslimin yang sibuk menggali tanah. Juga Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ikut membawa tembilang dan membelah batu.
Kisah diatas adalah contoh komunitas umat nabi Muhammad dan para sahabat beliau yang saling bersinergi untuk menghadapi perang Khandaq.
Semoga kita bisa mengambil ghirah dan hikmah betapa pentingnya bersinergi.

Kebiasaan 7 : Mengasah Gergaji

Mengasah gergaji adalah soal memperbaharui diri terus-menerus dalam keempat bidang kehidupan dasar: fisik, sosial/emosional, mental, dan rohaniah/spiritual. Kebiasaan inilah yang meningkatkan kapasitas kita untuk menerapkan kebiasaan-kebiasaan efektif lainnya.

Rasulullah mengajar agar kita terus mengasah gergaji fisik, mental, sosial / emosional, dan spiritual dimana beliau bersabda:
“ Orang Islam adalah orang yang begitu sibuk memperbaiki diri, sehingga tidak memiliki waktu lapang untuk mencari-cari aib orang lain. Orang Islam adalah orang yang hari ini lebih baik daripada kemarin dan hari esok lebih baik darihari ini. Amal perbuatan yang paling disukai Allah adalah amal yang dilakukan terus-menerus walaupun sedikit ”.

Alangkah indahnya jika kita bisa menerapkan seven habits versi islam ini dengan visi misi dan tujuan yang jelas mengarah kepada kebaikan di dunia dan di akhirat, menghisab diri jadi lebih mudah karena ada parameter dan indikator keberhasilan yang bukan untuk dibanggakan jika kita berhasil mencapainya tapi untuk disyukuri. Semoga bisa jadi salah satu solusi agar kita bisa mencapai tujuan everlasting kita, dunia bahagia akhirat surga.Yukk kita mulai dari sekarang, Allahuakbar!
Wallahualam bissawab. Mohon dimaafkan jika ada yang kurang berkenan.
Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka waatubu illaik.

Referensi:
haqiqie.wordpress.com
belajarbersama.multiply.com
www.Hidayatullah.com
kisahsufi.wordpress.com
id.wikipedia.org/wiki/Salman_al-Farisi
 http://evayulianti.blogspot.com

MENGUKUR TINGKAT KEIKHLASAN KITA

Dari khalifah Umar bin Khathab ra, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya segala amal perbuatan bergantung kepada niatnya dan tiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka ia akan mendapatkan pahala hijrah karena Allah dan Rasulullah. Barang siapa yang hijrahnya karena faktor duniawi yang akan ia dapatkan atau karena wanita yang akan ia nikahi, maka ia dalam hijrahnya itu ia hanya akan mendapatkan apa yang ia niatkan.” (HR Bukhari-Muslim)

Setiap amal bergantung kepada niatnya. Yup, benar banget. Niatnya pun kudu ikhlas karena ingin mengharap keridhoan Allah Swt. semata. Hmm.. kudu ikhlas ya? Waduh, kayaknya kata itu buat kita jadi makin asing neh. Bukan kenapa-kenapa, susah juga nemuin orang yang mau ikhlas di jaman sekarang. Segalanya diukur dengan duit, dengan harta benda, ketenaran, cari muka dan sejenisnya. Iya, maksudnya kalo kita mau nolong orang kadang yang kepikiran: nih orang mau ngehargai gue nggak sih; orang ini kalo gue bantu mau balas jasa nggak ke gue; kalo gue menolong dia nama gue harum nggak sih; kalo gue nolong orang ini, kira-kira berapa gue dibayar; dan seabreg pikirin lainnya yang ujungnya itung-itungan deh.

Bro en Sis, secara teori udah banyak orang yang jelasin. Seperti kata teori pula, kayaknya gampang untuk bisa ikhlas. Tapi praktiknya, duh kita bisa rasakan sendiri gimana susahnya jaga hati dan jaga pikiran biar ikhlas kita nggak ternoda. Soalnya, ada aja celah yang bisa bikin kita melenceng dari niat awal dalam berbuat. Awalnya sih insya Allah bakalan ikhlas, eh nggak tahunya di tengah jalan ada yang godain kita supaya nggak ikhlas. Halah, gawat bener kan?

Sobat muda muslim, sekadar ngingetin memori kita, dalam Islam ikhlas ternyata mendapat perhatian khusus lho. Soalnya, ini erat kaitannya dengan amal perbuatan kita dan keimanan kita kepada Allah Swt. Jangan sampe deh kita beramal diniatkannya bukan karena perintah Allah Swt. atau bukan karena ingin mendapat ridho Allah Swt. Kalo sampe diniatkan dalam beramal karena ingin dipuji manusia gimana tuh? Duh, nggak tega deh saya nyebutinnya. Soalnya, tuh amal nggak bakalan ada bekasnya alias nggak mendapat ridho Allah Swt. Amal kita jadi sia-sia, Bro. Ih, nggak mau kan kita beramal tapi nggak dapat pahala? Amit-amit deh!

Bro en Sis, ikhlas adalah melakukan amal, baik perkataan maupun perbuatan ditujukan untuk Allah Ta ala semata. Allah Swt. dalam al-Quran menyuruh kita ikhlas, seperti dalam firmanNya (yang artinya): “dan (aku telah diperintah): "Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS Yunus [10] :105)

Rasulullah saw, juga ngingetin kita melalui sabdanya (yang artinya), “Allah tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas untuk mencari ridha Allah semata.” (HR Abu Daud dan Nasa’i)

Imam Ali bin Abu Thalib r.a juga berkata, “orang yang ikhlas adalah orang yang memusatkan pikirannya agar setiap amal diterima oleh Allah.”

Bro, sekadar tahu aja bahwa ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seseorang nggak dianggap beragama dengan benar jika tidak ikhlas. Firman Allah Swt (yang artinya): Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (QS al-An’aam [6]: 162)

Allah Swt. juga berfirman dalam ayat lain (yang artinya), “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama dengan lurus.” (QS al-Bayyinah [98]: 5)

Imam Syafi’i pernah memberi nasihat kepada seorang temannya, “Wahai Abu Musa, jika engkau berijtihad dengan sebenar-benar kesungguhan untuk membuat seluruh manusia ridha (suka), maka itu tidak akan terjadi. Jika demikian, maka ikhlaskan amalmu dan niatmu karena Allah Azza wa Jalla.”

Karena itu nggak heran kalo Ibnu Qayyim al-Jauziyah ngasih perumpamaan seperti ini, “Amal tanpa keikhlasan seperti musafir yang mengisi kantong dengan kerikil pasir. Memberatkannya tapi tidak bermanfaat.” Dalam kesempatan lain beliau menulis, “Jika ilmu bermanfaat tanpa amal, maka tidak mungkin Allah mencela para pendeta ahli Kitab. Jika ilmu bermanfaat tanpa keikhlasan, maka tidak mungkin Allah mencela orang-orang munafik.”

Bro, lawannya ikhlas itu adalah ujub dan riya’. Itulah sebabnya orang yang sekaliber Umar bin Abdul ‘Aziz r.a. pun sangat takut akan penyakit riya’. Ketika ia berceramah kemudian muncul rasa takut dan penyakit ujub, segera ia memotong ucapannya. Dan ketika menulis karya tulis dan takut ujub, maka segera merobeknya. Subhanallah!

Al-Fudhail bin ‘Iyadh mengomentari ayat kedua dari surat al-Mulk (liyabluwakum ayyukum ahsanu ‘amalaa), bahwa maksud dari amal yang ihsan (paling baik) adalah amal yang akhlash (paling ikhlas) dan yang ashwab (paling benar). Ada dua syarat diterimanya amal ibadah manusia, ikhlas dan benar. Amal perbuatan, termasuk ibadah yang dilakukan dengan ikhlas karena Allah semata tetapi pelaksanaannya tidak sesuai dengan syariat Islam, maka amal tersebut tidak akan diterima Allah. Begitu juga sebaliknya, jika perbuatan dan ibadah dilakukan sesuai dengan syariat, tetapi yang melaksanakannya tidak semata-mata ikhlas karena Allah, maka amalnya tidak diterima.

Ikhlaskah kita?
Ikhlaskah kita jika beramal tapi ngarepin imbalan materi? Ah, kamu pasti bisa menilai sendiri deh. Iyalah. Misalnya nih, kalo ortu kamu minta tolong sama kamu untuk belanja kebutuhan dapur ke warung dekat rumah, kemudian kamu minta imbalan ke ortu kamu, ati-ati lho. Itu bisa termasuk nggak ikhlas kamu berbuat. Sebaiknya lurus-lurus aja. Nggak ngerasa ada ruginya alias nothing to lose, gitu lho. Mau dapet materi apa nggak dari apa yang kita usahain, kita nggak peduli. Nolong aja. Apalagi itu sama ortu. Jangan sampe deh ketika ortu minta tolong, eh kita malah pake tarif segala: Jauh-dekat Rp 2000 (idih, emangnya naik angkot!).

Bro, kalo kebetulan kamu ditunjuk jadi ketua OSIS atau ketua Rohis, nggak usah ngarepin materi dari jabatan yang kamu sandang. Kalo kamu beranggapan bahwa dengan menjadi ketua OSIS kamu bakalan bisa dengan mudah narikin iuran dari siswa terus kamu bisa memperkaya diri, wah itu namanya bukan cuma nggak ikhlas tapi udah melakukan penyalahgunaan jabatan.

Bro, meski kita nggak ngarepin imbalan secara materi, tapi yakin deh bahwa apa yang kita lakukan pasti mendapat ganjaran kebaikan lain di sisi Allah Swt. Jadi, nothing to worry about alias nggak perlu cemas dengan jaminan kebaikan dalam bentuk lain yang Allah berikan sebagai ‘imbalan’ atas keikhlasan kita. Intinya sih, jangan ngarepin imbalan dari manusia, cukup ridho dari Allah Ta’ala aja yang kita harepin. Setuju kan?

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik ra., ia berkata: Aku pernah berjalan bersama Rasulullah saw. Beliau mengenakan selendang dari Najran yang kasar pinggirnya. Tiba-tiba seorang badui berpapasan dengan beliau, lalu menarik selendang beliau dengan kuat. Ketika aku memandang ke sisi leher Rasulullah saw. ternyata pinggiran selendang telah membekas di sana, karena kuatnya tarikan. Orang itu kemudian berkata: Hai Muhammad, berikan aku sebagian dari harta Allah yang ada padamu. Rasulullah saw. berpaling kepadanya, lalu tertawa dan memberikan suatu pemberian kepadanya. (HR Muslim)

Subhanallah, Rasulullah saw. malah memberikan harta (berinfak), padahal orang badui itu memintanya dengan kasar. Tapi itulah Rasulullah saw. sudah mengajarkan kepada umatnya bahwa beramal baik harus ikhlas dan tanpa pertimbangan untung-rugi lagi. Hebat kan, Bro?

Oya, keikhlasan kita juga akan diuji saat kita merasa ingin dilihat oleh orang lain, lho. Kalo mikirin hawa nafsu sih, kadang kita kepikiran ya pengen dilihat oleh teman kita ketika kita berbuat sesuatu. Ketika masukkin duit ke keropak di masjid, kita bahkan kepengin banget diliatin ama temen di sebelah kita. Emang sih, duitnya kita tutupi dengan tangan satunya saat masukkin ke keropak yang diedarkan di masjid kalo ada acara di sana. Apalagi kalo sampe terbersit di pikiran dan hati kita akan adanya decak kagum dari teman yang ngeliat amal kita, “subhanallah ya, dia rajin shadaqahnya”. Duh, itu bisa menodai amalan kita, Bro. Emang nggak mudah berbuat ikhlas ya. Tapi bukan berarti nggak bisa dilakukan.

Saat tampil jadi imam shalat, dan kebetulan bacaan al-Quran kita maknyus alias enak didengerin sama jamaah lain, jangan sampe deh kita punya pikiran ingin dianggap paling hebat. Apalagi kalo sampe diam-diam kita malah mengagumi diri sendiri, “orang lain nggak ada yang bisa kayak saya. Mereka pantas memilih saya jadi imam shalat”. Ah, ngeri deh. Ngeri kalo amalan kita bakalan nguap begitu aja. Insya Allah cara shalatnya sih bener asal ngikutin aturan yang udah ditetapkan dalam fiqih, tapi persoalan niat yang ada di pikiran dan hati bisa merusak amalan baik kita. Bener lho. Gara-gara nggak ikhlas, amal kita jadi sia-sia. Karena kita lebih ngarepin agar diliat oleh orang daripada ingin diliat sama Allah Swt.

Bro en Sis, emang sih kita bisa merasakan langsung kalo targetnya ingin diliat orang. Begitu suara kita mengalun manis dan easy listening saat mendendangkan nasyid terbaru dan kemudian para jamaah penonton konser nasyid tingkat RT yang kita ikutin itu bersorak gembira dan mengelu-elukan kita, pasti deh ada aja sedikit rasa jumawa en bangga diri (gue gitu, lho!). Awalnya sih boleh-boleh aja kita merasa ingin dihargai orang lain. Wajar kok. Tapi yang nggak wajar adalah kita merasa harus memposisikan diri selalu ingin dihargai dan dihormati. Kalo nggak dihargai ngambek dan kecewa. Nah, yang bisa merusak amal kita adalah karena niat yang udah tercemar “ingin selalu diliat orang”. Padahal, menjadi “dilihat orang” adalah efek samping, bukan tujuan kita dalam berbuat/beramal. Orang yang sering tampil dimuka umum wajar atuh kalo akhirnya dikenal. Tul nggak sih?

Muhasabah diri
Allah Swt. berfirman (yang artinya): “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS al-Hasyr [59]: 18)

Ayat ini merupakan isyarat untuk melakukan muhasabah setelah amal berlalu. Karena itu Umar bin Khaththab ra berkata, “Hisablah diri kalian sebelum kalian dihisab” (Ibnu Qudamah, Minhajul Qashidin (terj.), hlm. 478)

Muhasabah di sini artinya senantiasa memeriksa diri kita sendiri. Sudah sejauh mana sih yang kita raih dalam beramal baik. Sudah banyak nggak pahala yang kita perbuat, atau jangan-jangan malah sebaliknya kedurhakaan yang mengisi penuh pundi-pundi amal yang bakalan kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah?

Yuk, kita bareng-bareng meningkatkan kualitas amalan kita dan memperbanyak amal shaleh. Senantiasa ikhlas, bersabar, dan bersyukur kepada Allah Swt. Nggak jamannya lagi mengingkari kelemahan kalo sejatinya kita emang lemah dan nggak mampu. Juga nggak perlu malu mengakui kesalahan jika memang kita salah. Jangan menyerang orang lain yang kita tuding sebagai biang kesalahan kita, tapi kita melakukan interospeksi diri. Sebab, kita hidup bersama orang lain. Dan kita memang saling membutuhkan satu sama lain. Kita juga pasti butuh kepedulian dari orang lain (termasuk kita sendiri harus peduli dengan orang lain). Itu sebabnya, kita harus ikhlas menerima teguran dan nasihat dari teman kita. Jangan merasa terhina jika dinasihati. Tapi sebaliknya, merasa diistimewakan karena selalu diingatkan.

Nikmati dunia ini dengan cara yang benar dan tuntunan yang sesuai ketetapan Allah Swt. dan RasulNya. Tak perlu khawatir, karena semua yang diberikan oleh Allah Swt. kepada kita adalah demi kebaikan kita. Tetaplah kita bersama Allah Swt. dan RasulNya. Jalani hidup dengan ikhlas, insya Allah nikmat, bahagia, tanpa perlu merasa was-was. Ikhlas menjadikan kita lebih terhormat di hadapan Allah Swt., juga menjadikan orang lain berusaha mencontoh pribadi kita yang baik. Semoga, kita semua bisa menjadi hamba-hamba Allah Swt. yang senantiasa ikhlas menghadapi berbagai kenyataan hidup sembari berdoa memohon ampun dan pertolongan kepada Allah Swt. Kita muhasabah diri: seberapa ikhlaskah kita? Hanya kita yang mampu menjawabnya. Mari kita selalu introspeksi diri!!!!!

sumber: fai.ummgl.ac.id

Thursday 16 May 2013

TUNTUNAN BERSETUBUH BAGI SUAMI ISTRI MENURUT AJARAN ISLAM

Tuntunan Bersetubuh Bagi Suami Istri Secara Islam | Agar mendapatkan anak yang sholeh, ikuti tuntunan bersetubuh bagi suami istri dalam Islam. Bagikan artikel ini kepada teman-teman anda. Kepada suami istri ini sekadar pengetahuan tentang cara yang benar, cara yang tuntut oleh Islam agar dikaruniai anak yang soleh.
Rasulullah SAW bersabda kepada Ali r.a. "Wahai Ali! Peliharalah wasiatku ini sebagaimana aku telah memeliharanya dari Jibril "
Tuntunan Bersetubuh Bagi Suami Istri Secara Islam
Diantara cara bersetubuh yang tidak baik adalah :
1. Jangan bercinta di bawah pohon kayu yang berbuah. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi seorang tukang sebat atau pemimpin yang kejam.
2. Jangan bercinta antara adzan dan iqmah. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi seorang yang suka menumpahkan darah.
3. Jangan bercinta jika istri sedang hamil melainkan kedua suami dan istri berwudhu. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi seorang yang buta hati dan bakhil.
4. Jangan berjimak pada pertengahan nifsu Syaban. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan memiliki tanda yang jelek pada muka dan rambutnya.
5. Jangan berjimak pada akhir bulan (tinggal 2 hari). Jika dikaruniai anak ia akan menjadi seorang yang suka meminta-minta
6. Jangan bercinta saat syahwat terhadap saudara perempuan (adik ipar). Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi penolong dan pembantu kepada orang yang lalim, pada tangannya membuat kebinasaan kepada banyak manusia.
7. Jangan bercinta dengan istrimu di atas loteng. Jika Allah menganugerahkan anak, nanti anak itu menjadi seorang munafiq, ekstremis yang melewati batas.
8. Jangan bercinta dengan istrimu pada malam hendak keluar bepergian. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan membelanjakan harta pada jalan yang tidak benar.
9. Jangan bercinta dengan istrimu bila kamu keluar bepergian dalam waktu tiga hari tiga malam. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi pembantu kepada setiap orang yang lalim.
10. Jangan bercinta dengan istrimu pada awal malam (sebelum isyak). Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi seorang yang ahli sihir dan mengutamakan dunia dari akhirat.
Diantara  cara  bersetubuh yang dianjurkan adalah:
1. Bercinta pada malam Senin. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi seorang yang berpegang teguh dengan kitab Allah dan ridha terhadap segala pembagian Allah
2. Pada malam Selasa. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan mendapat nikmat mati syahid setelah syahadat, dan Allah tidak akan mengazabnya (turun bala) kepadanya bersama-sama orang musyrikin. Mulutnya berbau harum, yang akan melembutkan hati orang, bersih lidahnya dari mengumpat, berdusta dan mengadu domba.
3. Pada malam Kamis. Anak yang bijaksana di kalangan yang bijaksana atau orang alim di kalangan orang alim.
4. Saat matahari di tengah langit. Jika Allah menganugerahkan anak ia tidak akan dihampiri oleh setan sehingga ia tua dan menjadi seorang yang faqih dan Allah karuniakan rezeki kepadanya keamanan agama dan dunia.
5. Pada malam Jumat. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi seorang orator yang berwibawa dan sopan.
6. Hari Jumat setelah asar. Jika Allah menganugerahkan anak ia akan menjadi seorang anak yang terkenal dan alim.
7. Malam Jumat setelah Isya yang akhir. Jika Allah menganugerahkan anak ia diharapkan menjadi seorang yang terkemuka.
8. Berdo'a berlindung dari setan. Jika Allah karuniakan anak tidak dimudaratkan oleh setan selama-lamanya
Catatan tambahan tentang cara bersetubuh yang harus kita ikuti sebagai orang islam. Jadikan ini sebagai ikhtiar kita untuk mendapatkan keturunan anak yang sholeh. Amalkan juga dalam  ehidupan kita sebagai suami & istri. Semoga ia dapat memberi kita berkah karena melakukannya.
Berikut Cara bersetubuh dalam Islam
MERAYU SERTA MENCUMBU:
Nabi Muhammad s.a.w. melarang suami melakukan persetubuhan sebelum membangkitkan birahi istri dengan rayuan dan bercumbu terlebih dahulu.
(Hadits Riwayat al-Khatib dari Jabir.)
Istilah populernya adalah foreplay dulu alias pemanasan, tidak to the point.
TIDAK TELANJANG :
Bila diantara kamu mencampuri istrinya, hendaklah ia menutupi dirinya dan menutupi istrinya dan janganlah keduanya (suami istri) bertelanjang bulat seperti keledai.
- Hadits Riwayat Thabrani.
DI LARANG menyetubuhi dubur:
Terkutuklah orang yang menyetubuhi isteri di duburnya.
- Hadits Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa'i dari Abu Hurairah.
DOA SEBELUM BERSETUBUH:
"Bismillah. Allaahumma jannibnaash syaithaa-na wa jannibish syaithaa-na maa razaqtanaa ".
Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami berdua (suami isteri) dari gangguan syaithan serta jauhkan pula syaithan itu dari apa saja yang Engkau rezqikan kepada kami.
Dari Abdulah Ibnu Abbas r.a. berkata:
Maka sesungguhnya apabila ditakdirkan dari suami istri itu mendapat seorang anak dalam persetubuhan itu, tidak akan dirusak oleh syaithan selamanya.
- Hadits Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas ra
HAMPIR KELUAR MANI:
Dan ketika air manimu hampir keluar, katakan dalam hatimu dan jangan menggerakkan kedua bibirmu kalimat ini:
"Alhamdulillaahil ladzii khalaqa minal maa'i basyara".
Segala pujian hanya untuk Allah yang menciptakan manusia dari pada air.
(Kebanyakan orang lupa pada saat-saat seperti ini…ANDA???)
PUTUS DITENGAH JALAN:
Apabila seseorang diantara kamu bersetubuh dengan istrinya maka janganlah ia menghentikan persetubuhannya itu sehingga isterimu juga telah selesai melampiaskan hajatnya (syahwat atau mencapai kepuasan) sebagaimana kamu juga menghendaki lepasnya hajatmu (syahwat atau mencapai kepuasan).
- Hadits Riwayat Ibnu Addi.
MENDATANGI ISTERI MELALUI BELAKANG (ISTERI menungging):
Dari Jabir b. Abdulah mengatakan:
Bahwa orang-orang Yahudi (menganggap) berkata: Ketika seseorang menyetubuhi istrinya pada kemaluannya Melalui Belakang maka mata anaknya (yang lahir) akan menjadi juling. Lalu turunlah ayat suci demikian:
"Istri-istrimu adalah ladang bagimu maka datangilah ladangmu itu dari arah mana saja yang kamu sukai."
- Surat Al Baqarah - ayat 223.
Keterangan:
Suami diperbolehkan menyetubuhi istri dengan cara apapun (dari belakang, dari kanan, dari kiri dll asalkan dilubang vagina).
KELEBIHAN BERSETUBUH:
Berikut adalah beberapa keutamaan bersetubuh dengan istri sendiri.:-Rasulullah saw bersabda:
"..... Dan ketika engkau menyetubuhi istrimu, engkau mendapat pahala".
Para sahabat bertanya:
Wahai Rasulullah, apakah seseorang dari kami mendapat pahala dalam melampiaskan syahwat?
Nabi menjawab:
Bukankah kalau ia meletakkan (syahwatnya) ditempat yang haram apakah ia berdosa? Demikian pula kalau ia meletakkan (syahwatnya) pada jalan yang halal maka ia mendapat pahala.
- Hadits Riwayat Muslim.
MENGULANGI PERSETUBUHAN:
Bila diantara kamu telah mecampuri istrinya kemudian ia akan mengulangi persetubuhannya itu maka hendaklah ia mencuci zakarnya terlebih dahulu.
- Hadits Riwayat Baihaqi.
HAID:
Mereka menanyakan kepada engkau tentang hal Haid.
Katakanlah: "Haid itu adalah kotoran".
Oleh karena itu jauhilah dirimu dari wanita-wanita yang sedang Haid dan janganlah kamu mendekati (menyetubuhi) mereka, sebelum mereka bersuci *.
Ketika mereka telah bersuci maka bolehlah kamu menyetubuhi mereka ditempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah itu menyukai orang-orang yang bertobat dan Allah menyukai orang-orang yang mensucikan dirinya.
- Surat Al Baqarah - ayat 222.
* Jangan mendekati berarti dilarang bersetubuh dengan istri yang sedang kedatangan bulan dan bukanlah dilarang mempergaulinya sehari-hari.
ISTERI YANG TIDAK BOLEH DISETUBUHI OLEH SUAMI:
Dari Masruuq b.Ajda 'i berkata:
Aku telah bertanya kepada 'Aisyah tentang sesuatu yang bisa dilakukan seorang suami terhadap istrinya yang sedang Haid.
'Aisyah menjawab:
Apa saja bisa, kecuali kemaluannya (bersetubuh).
Anda sedang membaca artikel tentang Tuntunan Bersetubuh Bagi Suami Istri Secara Islam Silahkan baca artikel Tempatnya Informasi Terkini Tentang Yang lainnya. Anda boleh menyebar Luaskan atau MengCopy-Paste Artikel ini, Tapi jangan lupa untuk meletakkan Link Tuntunan Bersetubuh Bagi Suami Istri Secara Islam Sebagai sumbernya

AMALAN YANG BAGUS DI MALAM DAN HARI JUM''AT

Pertama: memperbanyak membaca tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya. Karena dalam hadis dikatakan bahwa malam Jum’at adalan malam yang mulia dan harinya adalah hari cahaya. Dalam hadis dikatakan, paling sedikitnya membaca shalawat 100 kali, lebih banyak lebih utama.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Sesungguhnya membaca shalawat kepada Muhammad dan keluarganya pada malam Jum’at, nilainya berbanding dengan seribu kebaikan, dihapuskan seribu dosa, dan ditinggikan seribu derajat. Disunnahkan membaca shalawat kepada Muhammad dan keluarganya sesudah shalat Ashar pada hari Kamis sampai akhir siang hari Jum’at.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Jika datang waktu Ashar hari Kamis, para Malaikat turun dari langit dengan membawa pena-pena dari emas dan kertas dari perak, mereka tidak mencatatnya kecuali shalawat kepada Muhammad dan keluarganya.”

Syeikh Ath-Thusi (ra) berkata: Pada hari Kamis sesudah shalat Ashar disunnahkan membaca shalawat kepada Nabi saw dan keluarganya seribu kali, dan disunnahkan membaca shalawat berikut:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَعَجِّلْ فَرَجَهُمْ وَأَهْلِكْ عَدُوَّهُمْ مِنَ الْجِنِّ وَاْلاِنْسِ مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلاَخِرِيْنَ.
Allahumma shalli ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa ‘ajjil farajahum, wa ahlik ‘aduwwahum minal jinni wal insi minal awwalina wal akhirina.

Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, percepatlah kemenangan mereka, dan hancurkan musuh-musuh mereka dari jin dan manusia dari dahulu sampai akhir zaman.

Dan membaca istighfar berikut:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لاَ اِلَهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ خَاضِعٍ مِسْكِيْنٍ مُسْتَكِيْنٍ لاَ يَسْتَطِيْعُ لِنَفْسِهِ صَرْفاً وَلاَ عَدْلاً وَلاَ نَفْعاً وَلاَ ضَرّاً وَلاَ حَيَاةً وَلاَ مَوْتاً وَلاَ نُشُوراً وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعِتْرَتِهِ الطَّيِّبينَ الطَّاهِرِينَ اْلاَخْيَارِ اْلاَبْرَارِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً.
Astaghfirullâhalladzi la ilâha illâ Huwal Hayyul Qayyum wa atubu ilayhi tawbata ‘abdin khâdhi‘in, miskînin mustakîn, lâ yastathî‘u linafsihi sharfan walâ ‘adlâ, walâ naf‘an walâ dharrâ, walâ hayâtan walâ mawtan walâ nusyurâ, wa shallallâhu ‘alâ Muhammadin wa ‘itratihi ath-thayyibînath thâhirîn, al-akhyâril abrâr, wa sallama taslîmâ.

Aku mohon ampun kepada Allah Yang tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan Mengawasi, aku bertaubat kepada-Nya taubat seorang hamba yang rendah, hina dan miskin; yang dirinya tak mampu berupaya dan berbuat keadilan, tak mampu memberi manfaat dan mudharrat, tak mampu hidup, mati dan hidup kembali. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Muhammad dan keluarganya yang suci dan baik, yang pilihan dan benar.

Kedua: Membaca surat Bani Israil, surat Al-Kahfi, surat An-Naml, surat Asy-Syu’ara’, surat Al-Qashash, surat As-Sajdah, surat Yasin, surat Shad, surat Al-Ahqaf, surat Al-Waqi‘ah, surat Fushshilat, surat Ad-Dukhkhan, surat Ath-Thur, surat Iqtarabat, dan surat Al-Jumu’ah. Jika tidak cukup waktu untuk membaca semua, maka pilihlah surat Al-Waqi’ah dan surat-surat sebelumnya. Karena Imam Ja’far (as) berkata:
“Barangsiapa yang membaca surat Bani Israil setiap malam Jum’at, ia tidak mati sehingga berjumpa dengan Imam Mahdi (as) dan ia akan menjadi bagian dari sahabat-sahabatnya.”
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada setiap malam Jum’at, ia tidak mati kecuali ia mati syahid, dan Allah membangkitnya bersama para syuhada’, dan menunggu pada hari kiamat bersama para syuhada’.”
“Barangsiapa yang membaca tiga surat yang dimulai dengan Tha-sin (An-Naml, Asy-Syu`ara’, Al-Qashash) pada malam Jum’at, ia menjadi bagian dari kekasih-kekasih Allah dan berada di dekat Allah; dan di dunia ia tidak akan ditimpa keputus-asaan selamanya; di akhirat akan dikaruniai surga sehingga ia bahagia di atas bahagia, diberi pasangan seribu bidadari.”
“Barangsiapa yang membaca surat As-Sajdah pada setiap malam Jum’at, Allah akan memberikan kepadanya catatan amalnya di tangan kanannya, dan tidak dihisab sebagaimana mestinya, dan ia menjadi kekasih Muhammad dan keluarganya (as).”

Imam Muhammad Al-Baqir (as) berkata:“Barangsiapa yang membaca surat Shad pada malam Jum’at, ia akan dikaruniai kebaikan dunia dan akhirat yang tidak diberikan kepada seorang pun manusia kecuali Nabi dan Rasul atau Malaikat muqarrabin, Allah memasukkannya ke surga, yang tidak diberikan kepada semua orang yang mencintai Ahlul bait (as) sekalipun pembantu mereka yang selalu berkhidmat kepada mereka kecuali ia sampai ke tingkat dianggap keluarga mereka dan mendapat syafaat mereka.”

Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ahqaf pada malam Jum’at atau hari Jum’at, Allah tidak menimpakan kepadanya hal-hal yang menakutkan dalam kehidupan dunia dan mengamankannya dari ketakutan pada hari kiamat.”
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Waqi’ah pada setiap malam Jum’at, Allah swt mencintainya, dan Ia menjadikan semua manusia mencintainya. Di dunia ia diselamatkan dari keputus-asaan, kefakiran, kebutuhan, dan penyakit-penyakit dunia; selain itu ia menjadi kekasih Amirul mukminin (as), dan surat ini adalah surat Amirul mukminin (as).”

Dalam suatu riwayat dikatakan:“Barangsiapa yang membaca surat Al-Jumu`ah setiap malam Jum’at, maka ia akan menjadi penghapus dosa-dosanya antara Jum’at ke Jum’at.”

Ketahuilah, bahwa shalat-shalat sunnah pada malam Jum’at banyak sekali, antara lain adalah shalat Amirul mukminin (as), yang antara lain adalah shalat dua rakaat, setiap rakaat sesudah Fatihah membaca Al-Zalzalah (lima kali). Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa orang yang melakukan shalat ini, Allah akan mengamankannya dari azab kubur dan segala yang menakutkan pada hari kiamat.

Ketiga: Membaca surat Al-Jumu‘ah dalam rakaat pertama shalat Maghrib dan Isya’, dan membaca surat Al-Ikhlash dalam rakaat kedua pada shalat Maghrib dan surat Al-A‘la pada shalat Isya’.

Keempat: Meninggalkan bacaan syair.
Dalam riwayat yang shahih dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) bahwa makruh hukumnya membaca syair bagi orang yang berpuasa, pada bulan Muharram, di makam suci, dan pada malam Jum’at dan hari Jum’at. Perawinya bertanya:walaupun syair itu isinya tentang kebenaran? Imam menjawab: Walaupun tentang kebenaran.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang melantunkan syair pada malam Jum’at atau hari Jum’at, maka ia tidak memperoleh bagian dari pahala malam Jum’at dan harinya.” Dalam riwayat yang lain: Shalatnya pada malam dan hari itu tidak diterima.

Kelima: Memperbanyak mendoakan saudara-saudaranya yang beriman sebagaimana yang dilakukan oleh Fatimah Az-Zahra’ (as). Jika mendoakan sepuluh orang yang telah meninggal, maka wajib baginya surga, sebagaimana yang disebutkan di dalam hadis.
Keenam: Membaca doa-doa yang ma’tsur, yang antara lain bersumber dari Imam Ja’far Ash-Shadiq (as), beliau berkata: “Barangsiapa yang membaca doa berikut tujuh kali pada malam Jum’at dalam sujud yang terakhir dalam shalat sunnah nafilah Isya’, ia akan diampuni dosa-dosanya. Dan yang paling utama doa ini dibaca secara berulang-ulang setiap malam:

اَللَّهُمَّ اِنّي أَسْأَلُكَ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَاسْمِكَ الْعَظِيْمِ اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّد وَآلِهِ وَاَنْ تَغْفِرَ لِي ذَنْبِيَ الْعَظِيْمَ.
Allâhumma inni as-aluka biwajhikal karîmi, wasmikal ‘azhîmi, an tushalliya `alâ Muhammadin wa âlihi, wa an taghfiralî dzanbil `azhim(i).

Ya Allah, aku bermohon kepada-Mu dengan wajah-Mu yang mulia dan dengan nama-Mu yang agung, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan ampuni dosaku yang besar.

Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang membaca doa berikut tujuh kali pada malam Jum’at, kemudian ia mati pada malam itu, ia akan masuk ke surga; barangsiapa yang membacanya pada hari Jum’at, lalu ia mati pada hari itu, maka ia akan masuk ke surga”:

اَللَّهُمَّ اَنْتَ رَبّي لاَ اِلَهَ إلاَّ اَنْتَ خَلَقْتَنِي وَاَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ اَمَتِكَ وَفِي قَبْضَتِكَ وَنَاصِيَتِي بِيَدِكَ اَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْـتَطَعْتُ اَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ شَـرِّ مَا صَنَعْتُ اَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ وَاَبُوءُ بِذُنُوبِى فَاغْفِرْ لِى ذُنُوبِى اِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلاَّ اَنْتَ .
Allâhumma Anta Rabbi lâila illâ Anta khalaqtanî, wa ana ‘abduka wabnu amatika wa fi qabdhatika wa nâshiyati biyadika. Amsaytu ‘alâ ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu, a‘uzdu biridhaka min syarri mâ shana‘tu, abûu bini‘matika wa abûu bidzunûbî, faghfirlî dzunûbî innahu lâ yaghfirudz dzunûba illâ Anta.

Ya Allah, Engkaulah Tuhanku tiada Tuhan kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu putera hamba-Mu berada dalam genggaman-Mu dan nasibku berada di tangan-Mu. Aku memasuki petang ini atas perjanjian kepada-Mu sesuai dengan kemampuanku, aku berlindung dengan ridha-Mu dari keburukan perbuatanku, aku kembali kepada-Mu dengan nikmat-Mu dan aku kembali kepada-Mu dengan membawa dosa-dosaku, maka ampuni dosa-dosaku, karena tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.

Syeikh Ath-Thusi mengatakan, disunnahkan juga membaca doa berikut pada malam Jum’at, hari Jum’at, dan malam Arafah:

اَللَّهُمَّ مَنْ تَعَبَّأَ وَتَهَيّأَ وَاَعَدَّ وَاسْتَعَدَّ لِوِفَادَة اِلَى مَخْلُوقٍ رَجَاءَ رِفْدِهِ وَطَلَبَ نَائِلِهِ وَجَائِزَتِهِ.
Allâhumma man ta‘abbaa wa tahayyaa wa a‘adda wasta‘adda liwifadati ilâ makhlûqin rajâa rifdihi wa thalaba nâilihi wa jâizatihi.

Ya Allah, wahai Yang Bersedia dan Mempersiapkan diri-Nya untuk datang kepada makhluk yang mengdambakan kedatangan-Nya, dan mengharap karunia dan pengam-punan-Nya.

فَاِلَيْكَ يَا رَبِّ تَعْبِيَتِى وَاسْتِعْدَادِي رَجَاءَ عَفْوِكَ وَطَلَبَ نَائِلِكَ وَجَائِزَتِكَ فَلاَ تُخَيِّبْ دُعَائِي يَا مَنْ لاَ يَخِيْبُ عَلَيْهِ سَائِلٌ وَلاَ يَنْقُصُهُ نَائِلٌ.
Failayka yâ Rabbi ta‘biyatî wasti‘dâtî rajâa ‘afwika wa thalaba nâilihi wa jâizatihi, falâ tukhayyib du‘âî yâ man lâ yakhîbu ‘alayhi sâilun walâ yanqushuhu nâilun.

Kepada-Mu ya Rabbi, aku persiapkan diriku untuk mengharap ampunan-Mu, dan memperoleh karunia dan ampunan dari-Mu, maka jangan sia-siakan doaku wahai Yang tidak pernah menyia-nyiakan orang yang bermohon dan tidak berkurang karena orang yang memperolehnya.

فَاِنّي لَمْ آتِكَ ثِقَةً بِعَمَلٍ صَالِحٍ عَمِلْتُهُ وَلاَ لِوِفَادَةِ مَخْلُوقٍ رَجَوْتُهُ اَتَيْتُكَ مُقِرّاً عَلَى نَفْسي بِاْلاِسَاءَةِ وَالظُّلْمِ مُعْتَرِفاً بِاَنْ لاَ حُجَّةَ لِي وَلاَ عُذْرَ
Fainnî lam âtika tsiqatan bi‘amalin shâlihin ‘amiltuhu walâ liwifâdati makhlûqin rajautuhu, âtaytuka muqirran ‘ala nafsî bil-isâati wazh-zhulmi mu‘tarifan bian lâ hujjatalî walâ ‘udzra.
Aku datang kepada-Mu bukan karena percaya pada amal baik yang kulakukan, bukan karena Engkau siap datang pada makhluk yang mengharapkan, tetapi aku datang kepada-Mu karena pengakuan atas kesalahan dan kezalimanku pada diriku, dan pengakuan bahwa tidak ada lagi hujjah dan alasan bagiku.

اَتَيْتُكَ اَرْجُو عَظِيمَ عَفْوِكَ الَّذِى عَفَوْتَ بِهِ عَنِ الْخَاطِئِيْنَ فَلَمْ يَمْنَعْكَ طُولُ عُكُوفِهِمْ عَلَى عَظِيْمِ الْجُرْمِ اَنْ عُدْتَ عَلَيْهِمْ بِالرَّحْمَةِ
Ataytuka arjû ‘azhima ‘afwika alladzi ‘afawta bihi ‘anil khâthiîna, falam yamna‘ka thûlu ‘ukûfihim ‘ala ‘azhîmil jurmi an ‘udta ‘alayhim bir-rahmah.

Aku datang kepada-Mu karena mengharap maaf-Mu yang besar, dengannya Kau maafkan orang-orang yang bersalah, dan besarnya kezaliman mereka tidak menghalangi-Mu untuk menyayangi mereka.

فَيَا مَنْ رَحْمَتُهُ وَاسِعَةٌ وَعَفْوُهُ عَظِيْمٌ يَا عَظِيْمُ يَا عَظِيْمُ يَا عَظِيْمُ لاَ يَرُدُّ غَضَبَكَ إلاَّ حِلْمُكَ وَلاَ يُنْجِي مِنْ سَخَطِكَ إلاَّ التَّضَرُّعُ اِلَيْكَ
Fa yâ man rahmatuhu wâsi‘ah, wa ‘afwuhu ‘azhîmah, yâ ‘Azhimu yâ ‘Azhimu yâ ‘Azhimu lâ yaruddu ghadhabaka illâ hilmuka, walâ yunjî min sakhathika illât tadharru‘a ilayka.

Wahai Yang luas rahmat-Nya dan besar ampunan-Nya, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang Maha Agung, tak akan ada yang mampu menolak marah-Mu kecuali santun-Mu, tak akan terselamatkan dari murka-Mu kecuali menghampiri-Mu.

فَهَبْ لِي يَا اِلَهِي فَرَجاً بِالْقُدْرَةِ الَّتِي تُحْيِي بِهَا مَيْتَ الْبِلاَدِ وَلاَ تُهْلِكْنِي غَمّاً حَتَّى تَسْتَجِيْبَ لِي وَتُعَرِّفَـنِِي اْلاِجَابَةَ فِي دُعَائِي وَاَذِقْـنِي طَعْمَ الْعَافِيَةِ إلَى مُنَتَهَى اَجَلِي وَلاَ تُشْمِتْ بِي عَدُوِّى وَلاَ تُسَلِّطْهُ عَلَيَّ وَلاَ تُمَكِّنْهُ مِنْ عُنُقِي
Fahablî yâ Ilâhî farajan bil qudratil latî tuhyî biha maytal bilâdi, walâ tuhliknî ghamman hattâ tastajîbalî, wa tu‘arrifanîl ijâbata fi du‘âî, wa adziqnî tha‘mal ‘âfiyati ilâ muntahâ ajalî, walâ tusymitbî ‘aduwwî, walâ tusallith ‘alayya, walâ tumakkinhu min ‘unuqî.

Karena itu, ya Ilahi, karuniakan padaku kebahagiaan dengan kekuasaan-Mu, dengannya Kau hidupkan kematian negeri, jangan binasakan aku karena penderitaan sehingga Kau perkenankan doaku dan Kau perkenalkan padaku ijabah doaku. Karuniakan padaku kelezatan keselamatan sampai akhir ajalku, dan jangan biarkan musuhku menghan-curkanku, menguasaiku dan membelengguku.

اَللَّهُمَّ اِنْ وَضَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَرْفَعُنِي وَاِنْ رَفَعْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَضَعُنِي وَاِنْ اَهْلَكْتَنِي فَمَنْ ذَا الَّذِي يَعْرِضُ لَكَ فِي عَبْدِكَ اَوْ يَسْأَلُكَ عَنْ اَمْرِهِ وَقَدْ عَلِمْتُ اَنَّهُ لَيْسَ فِى حُكْمِكَ ظُلْمٌ وَلاَ فِى نَقَمَتِكَ عَجَلَةٌ وَاِنَّمَا يَعْجَلُ مَنْ يَخَافُ الْفَوْتَ وَاِنَّمَا يَحْتَاجُ اِلَى الظُّلْمِ الضَّعِيفُ وَقَدْ تَعَالَيْتَ يَا اِلَهِى عَنْ ذَلِكَ عُلُوّاً كَبِيْراً.
Allâhumma in wadha‘tanî famandzal ladzî yarfa‘unî, wain rafa‘ta famandzal ladzî yadha‘unî, wain ahlaktanî famandzal ladzî ya‘ridhu laka fi ‘abdika aw yas-aluka ‘an amrihi, wa qad ‘alimtu annahu laysa fi hukmika zhulmun walâ fi niqmatika ‘ajalun, wa innama ya‘jalu man yakhâful fawta, wa innama yahtâju ilâzh zhulmizh zha‘îfu, wa qad ta‘âlayta yâ Ilâhi ‘an dzâlika ‘uluwwan kabîrâ.

Ya Allah, jika Kau hinakan aku, siapa lagi yang mampu memuliakan aku; jika Kau muliakan aku, siapa lagi yang akan mampu menghinakan aku; jika Kau binasakan aku, siapa lagi yang mampu menghalangi-Mu atau siapa yang akan memohon pada-Mu tentang persoalannya. Sungguh, aku tahu tidak ada kezaliman dalam hukum-Mu, tidak ada yang tergesa-gesa dalam siksaan-Mu. Karena keterge-sagesaan itu hanya terjadi pada orang takut ketinggalan, dan butuh pada kezaliman yang lemah. Sementara Engkau ya Ilahi benar-benar Maha Mulia dari semua itu.

اَللَّهُمَّ اِنّى اَعُوذُ بِكَ فَاَعِـذْنِى، وَاَسْتَجِيْرُ بِكَ فَاَجِرْنِى، وَاَسْتَرْزِقُكَ فَارْزُقْـنِى، وَاَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ فَاكْفِنِى، وَاَستَنْصِرُكَعَلَى عَدُوِّى فَانْصُرْنِى، وَاَسْتَعِيْنُ بِكَ فَاَعِـنِّى، وَاَسْتَغْفِرُكَ يَا اِلَهِى فَاغْفِرْ لِى آمِيْنَ آمِيْنَ آمِيْنَ
Allâhumma innî a‘ûdzu bika fa-a‘idznî, wa astajîru bika fa-ajirnî, wa astarziquka farzuqnî, wa atawakkalu ‘alayka fakfinî, wa astanshiruka ‘ala ‘aduwwî fanshurnî, wa asta‘înu bika fa-a‘innî, wa astaghfiruka yâ Ilâhî faghfirlî âmin âmin âmin.

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu, maka lindungi aku; aku memohon keselamatan pada-Mu, maka selamatkan aku; aku memohon rizki pada-Mu, maka berilah aku rizki; aku bertawakkal kepada-Mu, maka cukupi aku; aku memohon pertolongan kepada-Mu atas musuhku, maka tolonglah aku; aku memohon bantuan kepada-Mu, maka bantulah aku; aku memohon ampunan kepada-Mu ya Ilahi, maka ampuni aku, amin amin amin.

Ketujuh: Membaca doa Kumail.
Kedelapan: Membaca doa sebagaimana yang dibaca pada malam Arafah, yaitu:

اَللَّهُمَّ يَا شَاهِدَ كُلِّ نَجْوَى ....
Ya Allah, wahai Yang Menyaksikan setiap jeritan …
(Doa ini terdapat dalam buku Adab Wuquf di Arafah)

Kesembilan: Membaca (10 kali):

يا دائِمَ الْفَضْلِ عَلى الْبَريِّةِ يا باسِطَ الْيَدَيْنِ بِالْعَطِيَّةِ يا صاحِبَ الْمَواهِبِ السَّنِيَّةِ صَلِّ عَلى مُحَمِّد وَآلِهِ خَيْرِ الْوَرىْ سَجِيَّةً وَاغْفِرْ لَنا يا ذَا الْعُلى فى هذِهِ الْعَشِيَّةِ
Kesepuluh: Makan buah delima sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) pada setiap malam Jum’at. Dan yang paling baik adalah menjelang tidur. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa orang yang makan buah delima menjelang tidur, ia akan diamankan dirinya sampai pagi hari.

Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: Barangsiapa yang membaca zikir berikut (100 kali) antara shalat sunnah nafilah dan shalat Shubuh, Allah membangunkan baginya rumah di surga:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ اَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبِّى وَاَتُوبُ اِلَيْهِ

Disunnahkan membaca doa berikut pada malam Jum’at waktu dini hari:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَهَبْ لِيَ الْغَدَاةَ رِضَاكَ، وَاَسْكِنْ قَلْبِى خَوْفَكَ، وَاقْطَعْهُ عَمَّنْ سِوَاكَ حَتَّى لاَ اَرْجُوَ وَلاَ اَخَافَ إلاَّ إِيَّاكَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَهَبْ لِى ثَبَاتَ الْيَقِيْنِ، وَمَحْضَ اْلاِخْلاَصِ، وَشَرَفَ التَّوْحِيْدِ، وَدَوَامَ اْلاِسْتِقاَمَةِ، وَمَعْدِنَ الصِّبْرِ، والرِّضَا بِالْقَضَاءِ وَالْقَدَرِ، يَا قَاضِيَ حَوَائِجِ السَّائِلِيْنَ، يَا مَنْ يَعْلَمُ مَا فِي ضَمِيْرِ الصَّامِتِيْنَ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِهِ، وَاسْتَجِبْ دُعَائِى، وَاغْفِرْ ذَنْبِى، وَاَوْسِعْ رِزْقِي، وَاقْضِ حَوَائِجِي فِي نَفْسِي وَاِخْوَانِي فِي دِيْنِي وَاَهْلِي.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, pagi ini karuniakan padaku ridha-Mu, tanamkan ke dalam hatiku rasa takut kepada-Mu, dan lepaskan hatiku dari selain-Mu sehingga aku tidak berharap dan tidak takut kecuali kepada-Mu.
Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, karuniakan padaku kekuatan keyakinan, ketulusan ikhlas, kemuliaan tauhid, kelangsungan istiqamah, keagungan kesabaran, dan ridha pada ketentuan dan takdir-Mu wahai Yang Memenuhi hajat orang-orang yang memohon, wahai Yang Mengetahui apa yang tersimpan dalam hati orang-orang yang diam.
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, perkenankan doaku, ampuni dosaku, luaskan rizkiku, penuhi hajat-hajatku untuk diriku, saudara-saudaraku seagama dan keluargaku.

اِلَهِي طُمُوحُ اْلاَمَالِ قَدْ خَابَتْ إلاَّ لَدَيْكَ، وَمَعَاكِفُ الْهِمَمِ قَدْ تَعَطَّلَتْ إلاَّ عَلَيْكَ، وَمَذَاهِبُ الْعُقُولِ قَدْ سَمَتْ إلاَّ اِلَيْكَ، فَاَنْتَ الَّرجَاءُ وَاِلَيْكَ الْمُلْتَجَأُ، يَا اَكْرَمَ مَقْصُودٍ وَاَجْوَدَ مَسْؤُولٍ، هَرَبْتُ اِلَيْكَ بِنَفْسِى يَا مَلْجَاَ الْهَارِبِيْنَ بِاَثْقَالِ الذُّنُوبِ اَحْمِلُهَا عَلَى ظَهْرِى. لاَ اَجِدُ لِى اِلَيْكَ شَافِعاً سِوَى مَعْرِفَتِي بِاَنَّكَ اَقْرَبُ مَنْ رَجَاهُ الطَّالِبُونَ، وَاَمَّلَ مَالَدَيْهِ الرَّاغِبُونَ، يَا مَنْ فَتَقَ الْعُقُولَ بِمَعْرِفَتِهِ، وَاَطْلَقَ الاَلْسُنَ بِحَمْدِهِ، وَجَعَلَ مَا امْتَنَّ بِهِ عَلَى عِبَادِهِ فِي كِفَاءٍ لِتَاْدِيَةِ حَقِّهِ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّد وآلِهِ، وَلاَ تَجْعَلْ لِلشَّيْطَانِ عَلَى عَقْلِى سَبِيْلاً، وَلاَ لِلْبَاطِلِ عَلَى عَمَلِى دَلِيْلاً.
Ilahi, sia-sialah keinginan yang besar kecuali pada apa yang ada di sisi-Mu
Sia-sialah harapan yang besar kecuali kepada-Mu
Sia-sialah semua mazhab pemikiran kecuali yang ditujukan kepada-Mu
Engkaulah harapanku, kepada-Mu aku bersandar
Wahai Tujuan yang paling mulia, dan Yang Paling Dermawan dari semua yang dimohon.
Aku lari kepada-Mu wahai Tempat Berlindung orang-orang yang lari karena beratnya dosa-dosa yang dipikul di pundaknya.
Tidak kudapatkan penolong menuju-Mu kecuali makrifatku bahwa Engkau adalah Harapan orang-orang yang mencari, dan Cita-cita orang-orang yang berkeinginan.
Wahai Yang Membuka pikiran dengan makrifat-Nya,
Yang Diucapkan lisan dengan pujian-Nya,
Yang Menjadikan karunia-Nya mencukupi hak semua hamba-Nya.
Sampaikan shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad
Jangan jadikan setan menguasai jalan pikiranku, dan yang batil menjadi penuntun amalku.

Ketika terbit fajar hari Jum’at, maka bacalah doa:

اَصْبَحْتُ فِى ذِمَّةِ اللَّهِ وَذِمَّةِ مَلاَئِكَتِهِ وَذِمَمِ اَنْبِيَائِهِ وَرُسُلِهِ عَلَيهِمُ السَّلاَمُ وَذِمَّةِ مُحمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَذِمَمِ اْلاَوْصِيَاءِ مِنْ آلِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ آمَنْتُ بِسِرّ آلِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِمُ السَّلامُ وَعَلاَنِيَتِهِمْ وَظَاهِرِهِمْ وَبَاطِنِهِمْ وَاَشْهَدُ اَنَّهُمْ فِى عِلْمِ اللهِ وَطَاعَتِهِ كَمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ .
Ashbahtu fi dzimmatillâhi, wa dzimmati malâikatihi, wa dzimami anbiyâihi wa rusulihi (‘alayhimus salam), wa dzimmati Muhammadin (shallallâhu `alayhi wa âlihi), wa dzimamil awshiyâi min âli Muhammadin (`alayhimus salam). Amantu bisirri âli Muhammadin (`alayhimus salam) wa `alâniyatihim, wa zhâhirihim wa bâthinihim. Wa asyhadu annahum fi `ilmillâhi wa thâ`atihi ka-Muhammadin (shallallâhu `alayhi wa âlihi).

Aku memasuki pagi hari dalam perjanjian Allah, perjanjian para Malaikat-Nya, perjanjian para Nabi dan Rasul-Nya, perjanjian Muhammad saw, dan perjanjian para washinya dari keluarga Muhammad (as). Aku mempercayai keluarga Muhammad yang rahasia dan yang nampak, yang zhahir dan yang batin. Aku bersaksi bahwa mereka dalam mengenal dan mentaati Allah sama dengan pengenalan dan ketaatan Muhammad saw kepada-Nya.

Dalam suatu riwayat dikatakan: Barangsiapa yang membaca zikir berikut (tiga kali) pada hari Jum’at sebelum shalat Shubuh, ia diampuni dosa-dosanya walaupun lebih banyak dari buih di atas samudera:

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذي لاَ اِلَهَ إلاّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاَتُوبُ اِلَيْهِ
Aku mohon ampun kepada Allah Yang Tiada Tuhan kecuali Dia Yang Hidup dan Mengawasi, dan aku bertaubat kepada-Nya.

sumber bacaan:

fpislamagamaku