Wednesday 8 May 2013

BAGAIMANA SUPAYA HIDUP KITA BAHAGIA

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Catatan  panjang tentang bagaimana Sang Pencipta waktu ke waktu mengajari dan mengajak kita bahagia dunia dan akhirat
----------------------------------------------------------------------------------------------------------- 
 
Apa itu Hidup Bahagia?

Bahagia Didunia.
Bagi setiap orang bahagia mungkin tidak sama, paling tidak bagi kita yang disebut bahagia adalah apabila kita diberi kemakmuran dan keberuntungan antara lain:
Tercukupi keperluan dalam hal materi, uang, rumah, mobil, hiburan. 
Sukses dalam studi, usaha, karier (profesi & politik), berkeluarga.
Badan yang sehat, disembuhkan sakit sakitnya.
Selamat, terhindar dari marabahaya
Penampilan yang menarik.
Jiwa yang tenang.
Bermanfaat bagi orang lain, membantu orang lain.
Bersama dengan yang disenangi
Bermakna bagi akhirat.
Mencintai Allah dan RasulNya.
Panjang Umur dalam keadaan Taat kepada Allah.
Senantiasa dalam lindungan Allah.
 

Mendapat keberkahan dari Allah ( semua nikmat & rizki dapat membawa kebaikan & manfaat dunia akhirat )
Terpenuhi semua hal diatas tentunya adalah mustahil, tetapi paling tidak salah satu dari hal diatas kita mengalaminya. Jadi tidak ada alasan kita tidak beruntung. Keberuntungan tersebut hendaknya kita syukuri sebagai tonggak mendapatkan kesuksesan berikutnya, untuk mencapai tujuan hidup yaitu kebahagiaan di dunia dan di akhirat nanti.

Bahagia Diakhirat.
 Yang dinyatakan sebelumnya adalah bahagia di dunia, bagaimana halnya kebahagiaan di akhirat nantinya? Kebahagiaan di akhirat antara lain seperti yang sering diucapkan dalam doa doa kita, mohon :
Diberi rahmat & ridho Allah.
Diangkat derajat disisi Allah. 
Husnul hotimah
Diampuni dosa dosa.
Diterima amal ibadah.
Mendapat pahala.

Menerima catatan amal perbuatan dengan tangan kanan.
Dihindarkan dari siksa kubur & neraka.
Dimasukkan dalam surga Allah.

Bahagia di akhirat sangat tergantung pada saat kita hidup didunia. Di dunia tempat kita menanam di akhirat tempat kita memetik. Bahagia di dunia hendaknya dapat membawa bahagia di akhirat. Bahagia dikhirat ditentukan oleh seberapa jauh kita hidup sesuai dengan patunjuk & aturan dari Allah SWT, yaitu taat pada pedoman hidup Al Qur'an dan hadis/sunah Nabi Muhammad SAW. Kegiatan didunia (misalnya bekerja, dll.) hendaklah diniatkan untuk tujuan tujuan ibadah.

Ketidakbahagiaan atau Penderitaan.

Berubah menjadi tidak baik.
Jik hidup bahagia digambarkan seperti diatas, tidaklah lengkap kalau kita tidak bahas sedikit tentang ketidak bahagiaan atau penderitaan yang sebagian besar sering kita alami. Penyebab utama ketidakbahagiaan adalah perubahan menjadi tidak baik. Lebih spesifik misalnya karena kecewa dan sakit. Kita tidak siap menerima kenyataan perubahan yang kita alami. Dulu kaya sekarang kekurangan. Dulu sehat sekarang sakit sakit-sakitan. Dulu pejabat sekarang pensiunan kurang dihormati. Dulu muda kuat sekarang tua kurang tenaga. 

Kecewa.
Mengapa kita Kecewa? Kita kecewa karena kenyataan tidak sesuai dengan harapan, kenyataan tidak sesuai dengan keinginan. Kecewa, orang yang kita sayang, orang yang kita perlukan tiba tiba meninggalkan kita. Kecewa barang berharga yang kita sukai tiba tiba hilang atau rusak. Kecewa, orang & keluarga yang kita bantu, setelah dia sukses tidak membalas terima kasih bahkan melupakan kita. Kecewa, apa apa yang kita inginkan  seperti yang tersebut dalam arti bahagia diatas, yang bisa membuat kita bahagia tidak pernah terwujud. Kecewa, badan kita tiba tiba sakit, menjadikan kita seakan menderita, padahal sakit itu ada saat sembuhnya.

Kecewa yang berkepanjangan bisa membuat kita stress. Stress yang berat bisa membuat kita depresi. Depresi yang tidak bisa teratasi bisa membuat awal gangguan jiwa.

Disinilah perlunya kita selalu berusaha menerima segala perubahan itu dengan jalan  melakukan perubahan kebiasaan ( change behavior ) dengan cara seperti yang tertulis di artikel ini. 

  Singkatnya : pertama dengan merubah pola pikir lama ke pola pikir positif dan kedua dengan merubah kebiasaan buruk ke kebiasaan yang lebih baik.

Cara Meraih Hidup Bahagia.

Pahami Tujuan Hidup Kita
Tindakan & perbuatan yang kita lakukan untuk meraih kebahagiaan sangat tergantung seberapa kuat kemauan & motivasi & dorongan yang ada. Sedangkan motivasi itu sendiri erat kaitannya dengan tujuan & manfaat yang diinginkan, yang sesuai dengan arti bahagia menurut dirinya. Bahagia dapat diraih bila tujuan hidup jelas. 

Ujung dari tujuan hidup adalah mengharap ridho Allah, ingin bertemu dengan Allah SWT dalam keadaan taqwa, husnul hotimah. Bahagia di dunia dan bahagia di akhirat.

Bahagia mestinya ada dalam diri kita bukan ada diluar, maksudnya bukan semata disebabkan tercapainya segala keinginan seperti tersebut diatas, tetapi sikap kita menerima apa yang terjadi baik keberhasilan maupun kegagalan. Kalau bahagia identik dengan terpenuhinya keinginan, sebaiknya keinginan dikurangi, disesuaikan dengan kebutuhan, disesuaikan dengan kondisi kita.

Banyak contoh, terpenuhinya materi tidak membuatnya tenang tetapi membuatnya menjadi cemas, stress, depresi. Disinilah perlu redefinisi tentang bahagia itu sendiri, apakah akan merasa bahagia bila keinginan keinginan ego tersebut terpenuhi atau merasa bahagia yang sesuai dengan tuntunan Illahi. Fitrahnya bahagia bagi manusia adalah dengan memberi atau berbagi dengan yang lainnya.

Keinginan ego yang berlebihan terhadap sesuatu yang sudah menjadi kekuasaan Allah antara lain umur, rezeki, jodoh hendaklah kita kurangi atau bahkan kita pasrah. Manusia hanya wajib berusaha sedang hasil ada dalam kehendak Allah. Disinilah perlunya keyakinan keimanan yang kuat dalam kalbu kita. Tentang keinginan yang memang menjadi kewajiban seperti ingin hidup bahagia, ingin sukses, ingin berakhlak baik, ingin jadi orang bertakwa adalah ibadah yang harus kita raih.

Metode Merubah Sikap/Kelakuan (Change Behavior).
Ada 2 area behavior (kepribadian / kelakuan / tabiat) yang perlu dirubah (change) untuk bisa meraih kebahagiaan yaitu:
Memperkuat dorongan berbuat baik (motivasi)
Memperbanyak perbuatan baik (prilaku).

Motivasi
Memperkuat motivasi dapat dilakukan dengan cara antara lain :
Mengendalikan Hati & Pikiran Untuk Memilih rasa Bahagia (Mindset Positif)
Menanamkan / mengisi Hati & Pikiran Positif tentang Taqwa (Mindset Taqwa).
Membuang Hati & Pikiran Negatif (Sikap Tawakal)
 
Mindset Positif
Yaitu dengan berpola pikir positif, merubah cara kita memandang suatu situasi hidup yang memicu perasaan negatif sehingga menjadi perasaan positif (kecerdasan emosi). Pada dasarnya bahagia adalah masalah perasaan, masalah suasana hati yang dikendalikan pikiran positif. Kebahagiaan, kenyamanan tidak ditentukan oleh apa yang terjadi pada hidup kita tetapi oleh cara kita mempersepsi, cara kita berreaksi / merespon / bertindak, antara lain :
Menyiapkan mental menghadapi episoda hidup, yang sesuai keinginan & tidak sesuai harapan.

Sebagai hamba Allah mau mengorbankan kesenangannya demi kewajiban dari Allah dan kebaikan bagi sesama manusia ( Hidup adalah sebuah perjuangan ).
Menerima kenyataan yang sudah terjadi, ridha, ikhlas, sabar, tawakal.
Mengambil hikmah atas semua kejadian & musibah, introspeksi diri, feedback.
Mengucap syukur, merasa cukup atas apa yang ada. Alhamdulillah atas segala nikmat & rezeki kita, terutama kita tetep teguh dalam Islam.
Menikmati hidup, menikmati setiap kegiatan yang kita jalani tiap hari.
Mempersepsi dari sudut pandang kebaikannya, prasangka baik. percaya diri, antusias.
 


Intinya, kita harus dapat melihat semua kejadian/peristiwa baik itu musibah atau keberuntungan dengan suatu sudut pandang yang tidak hanya sudut pandang subjektif tetapi lebih dari itu, sudut pandang/kacamata taqwa. Sudut pandang yang didasarkan pada kriteria yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadis & Sunah Nabi Muhammad SAW.

Hormon Bahagia.
Berpikir positif bisa membuat emosi dan suasana hati positip, karena kita sering mengingat / mengakses ke memory yang baik baik dibanding akses ke pengalaman jelek. Suasana hati yang positif pertanda hidup kita bahagia. Masalahnya bagaimana hormon hormon yang membuat rasa bahagia (a.l: dopamin, serotonin, oxytocin, endorfin) bisa dimunculkan dalam tubuh kita dengan cara cara yang baik pula.
 
Kita berharap dengan melakukan kegiatan yang baik antara lain ibadah ( sholat, dzikir, solawat, membaca Al Quran, dll ) dan makan / olah raga / tidur cukup, suasana hati positip tersebut dapat dicapai. Juga hormon penyebab stress ( a.l: cortisol, norepinephrine ) dapat berkurang. Dengan tersenyum & tertawa pun, tubuh juga akan melepaskan hormon rasa bahagia tersebut terutama endorfin. Endorfin paling banyak diproduksi pada saat olah raga ( a.l: jalan kaki ) dan sholat tahajud. Secara umum sholat adalah aktifitas hati sekaligus aktivitas gerakan yang dengan izin Allah akan menyehatkan dan membuat kita bahagia.
 

Mindset Taqwa
Taqwa adalah beriman dan beramal saleh. Taqwa adalah mengerjakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Taqwa sebagai landasan motivasi diri & semangat hidup (kecerdasan spiritual), dengan meyakini & menyadari antara lain :
Akan pertolongan Allah, Allah pemberi jalan keluar dan penjamin rezeki.
Allah sebaik baik penolong dan pelindung. Allah lah pemberi keselamatan.
Segalanya milik Allah, semua adalah titipan Allah, kembali kepadaNya.
Segalanya dalam genggaman dan kekuasaan Allah.
Masalah adalah sebagai tantangan untuk berubah, tumbuh, naik drajat.
Setelah kesulitan pasti ada kemudahan.
Beban seseorang sesuai dengan kesanggupannya.
Rizki tiap orang tidak sama
Jiwa yang tenang yang mencintai Allah adalah inti kebahagiaan hidup.
Kebahagiaan abadi adalah kebahagiaan di akhirat, didunia hanya sementara.
Hidup ini siklus, roda yang berputar, kadang diatas kadang dibawah.
Badai pasti berlalu tetapi angin sejuk juga bisa berlalu
Berserah diri kepada Allah, bersandar hanya kepada Allah.
Beribadah sebagai pengabdian cinta kepada Allah, untuk meraih ridha Nya.
Berdzikir hati menjadi tenang.
Mengikuti jalan ketaqwaan, mengikuti kehendak Illahi, mendekat kepada Nya.
Meluruskan niat, menyempurnakan ikhtiar dan menyerahkan hasil akhir kepada Allah (Qada = Qadar + Ikhtiar )
Allah menjamin rizki didunia dan surga diakhirat bagi orang yang bertaqwa. 


Titik balik.
Untuk bisa memperoleh keyakinan & kesadaran tersebut adalah dengan dua cara, melalui pengalaman sendiri dan dengan melakukan tafakur. Dengan pengalaman sendiri akan memberikan kesan yang tidak bisa dilupakan terutama apabila seseorang mengalami kejadian yang luar biasa, yang biasa kita sebut mengalami titik balik. Hal ini bisa terjadi karena kita mengalami peristiwa yang sangat berat, yang sangat kritis, yang sudah diluar jangkauan manusia. Barulah kita sadar apa artinya waktu, sadar apa artinya nikmat Allah yang sudah kita terima, sadar apa artinya perlindungan Allah yang sudah diberikan kepada kita.

Tafakur adalah kegiatan menyadarkan diri, membuat hal hal yang baik tidak saja hanya di otak tetapi benar benar turun ke kalbu yang selanjutnya menjadi dasar perbuatan kita sehari hari.

Mindset keimanan yang kuat berguna untuk membentengi dari pengaruh yang tidak baik, juga dapat untuk menghadapi stres akibat beban hidup. Kita bisa beradaptasi terhadap kegagalan, kekurangan, kesusahan, kekhawatiran dengan sikap tawakal. Kita bisa mengendalikan diri dari perbuatan yang tidak terpuji.

Keimanan ( akidah ) yang kuat menjadi dasar amal soleh ( syariah ). begitu juga sebaliknya amal soleh akan menguatkan keimanan. Keduanya saling menguatkan sehingga nilai taqwa bertambah kuat.
 
Sikap Tawakal  
Prinsip tawakal pada dasarnya pasrah akan ketentuan Allah, pasrah akan ujian dari Allah tentang ketaatan kita padaNya. Pasrah disini bukan berarti diam tetapi tetap berusaha agar perbuatan kita sejalan dengan petunjukNya.
 

Sikap tawakal antara lain :
Tidak mempersulit diri dengan mendramatisir kekhawatiran, kecemasan, ketakutan yang belum tentu terjadi.
Tidak menyalahkan apapun & siapapun.
Tidak berkepanjangan merenungi nasib buruk, derita, ujian, musibah, bencana, petaka.
Tidak mengeluh selalu kekurangan / tidak pernah puas.
Tidak mengikuti hawa nafsu & jalan kemaksiatan.
Menghilangkan rasa bosan, kesal, kecewa, marah, bingung, putus asa.
Mohon perlindungan dari godaan syetan yang selalu mempengaruhi hawa nafsu.
Usaha / ikhtiar / niat adalah dalam jangkauan kita, tetapi hasil akhir adalah wilayah Allah Yang Maha Menentukan.
Bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
Harta dan anak anak adalah perhiasan kehidupan dunia. 

Dengan membuang yang negatif, dimaksudkan agar hati & pikiran kita ada ruang yang luas untuk hal hal yang positif. Bahwa apapun yang terjadi sudah dalam ketentuan Allah. Apa yang tidak baik menurut kita justru itulah kejadian yang paling baik bagi kita menurut Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali izin Allah. Bersandar hanya pada Allah, berserah diri kepada Allah.

Ahlak Mulia 
Pada kenyataannya antara Mindset Taqwa dan Sikap Tawakal tidak bisa dipisahkan seperti dua sisi mata uang, sehingga membentuk suatu Akhlak Mulia ( watak / sifat / etika / kepribadian), yang mendasari Prilaku Ikhlas kita. Ikhlas karena berbuat sesuai perintah Allah & dengan niat ingin mendapat ridha Allah, tidak mengharapkan
pujian orang. Ahlak mulia akan muncul dari qolbu yang bersih.

Prilaku Ikhlas. 
Orang berakhlak mulia akan berprilaku ikhlas. Prilaku ikhlas adalah prilaku atau amal perbuatan yang didasari niat lillahi ta'ala. Dengan hati & pikiran yang berisi tentang keimanan, yang sering kita sebut kesadaran & keyakinan iIlahiyah tersebut, yang paling penting adalah mewujudkannya dalam amal perbuatan nyata yang kita lakukan. Perbuatan baik yang dilandasi keiikhlasan / niat lillahi ta'ala, mencari ridha Allah. Tidak ingin pujian orang, hanya Allah saja yang tahu. Kelak yang akan dinilai adalah amal perbuatan kita, bukan hanya ilmu saja. Ilmu yang tidak diamalkan bagai petir yang tidak mendatangkan hujan. Amal yang tidak berdasarkan ilmu bagai mendirikan rumah diatas air.

Ikhlas adalah niat yang ada dalam hati yang bersih, dalam jiwa yang suci. Inilah motivator,awal dari segala amal perbuatan yang kita lakukan. Jika niat kita baik / ikhlas maka segala amalan akan baik juga.

Amal Shaleh / Perbuatan Baik
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS An Nahl, 16: 97)
Amal shaleh adalah perbuatan baik yang berdasar syariat Islam, perbutan baik yang didasari keimanan, sebagai wujud prilaku ikhlas, meliputi segala perbuatan yang menyangkut hubungannya dengan Allah SWT maupun hubungan antar sesama manusia, sebagai contoh antara lain :  
Amal Yang Menyelamatkan
Berbakti Kepada Dua Orang Tua
Wudhu yang sempurna
Zikirnya Kepada Allah.
Shaum Ramadhan
Mandinya Dari Hadas Besar.
Haji Dan Umrah
Sedekah
Silaturahmi
Amal Ma’ruf Nahi Munkar
Akhlak Baik
Takwanya Kepada Allah.
Anak-Anaknya Yang Meninggal Waktu Kecil.
Harapannya Kepada Allah.
Air Matanya Karena Takut Pada Allah.
Husnudzannya Kepada Allah.
Shalat
Syahadat


Amal Yang Tak Terputus.
Shadaqoh jariyah, Ilmu yang bermanfaat, Anak shalih yang mendoakan kepada orang tuanya. 

Juga segala perbuatan baik & amal ibadah yang didasari keimanan, keihlasan dan sesuai dengan yang disyariatkan.
Menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat,
Berjuang untuk kemakmuran dan kesejahteraan umat Islam,
Berusaha mencapai pemahaman yang lebih baik tentang Al-Qur'an,
Menyelesaikan setiap persoalan umat Islam, baik yang pribadi maupun yang umum,
 


Juga bentuk pengamalan ajaran Islam yang mendasar seperti :Sahadat, Shalat, Puasa, Zakat, Haji adalah bagian dari perbuatan baik juga.  
Beriman kepada Allah, hari akhirat, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, qada & qadar (pen.)
 

Memberikan bantuan yang disayanginya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang terlantar dalam perjalanan, peminta-minta, dan memerdekakan perbudakan, Mengerjakan shalat, menunaikan zakat, menepati janji yang telah diperbuat, sabar menderita kemiskinan dan kemelaratan, terutama ketika perang. 

Berbuat baik memang memerlukan biaya, tetapi lebih banyak lagi perbuatan baik yang tidak memerlukan biaya, inipun kita jarang melaksanakannya, antara lain yang paling simpel, senyum dan mengucap salam.

Kualitas hidup kita dapat dilihat dari prilaku kita sehari hari yang dilakukan secara konsisten. Prilaku juga dapat mencerminkan ketaatan kita, sifat kita.
 
Amalan Hati.
Amalan bisa berupa amalan hati ( misalnya keimanan, niat ikhlas, dll), amalan lisan ( a.l : syahadat, dzikir, dll), dan amalan anggota badan ( a.l : solat, puasa, dll). Dari ketiga kelompok amalan ini, amalan hatilah yang paling utama karena semua perbuatan baik / amal soleh tergantung niatnya.


Buku Catatan Amal Perbuatan.
Bahwa semua manusia dijaga oleh dua malaikat pencatat amal perbuatan. Disebelah kanan pencatat amal baik, disebelah kiri pencatat amal jelek. Catatan amal ini akan tetap ada dan dibawa saat menghadapNya. Dan di padang Mahsyar nanti akan dibentangkan buku catatan amal perbuatannya selama hidup didunia. Bila diterima dengan tangan kanannya, mereka itulah orang yang berbahagia. Hal inilah yang semestinya bisa menjadi peringatan kita untuk memperbanyak amal soleh, berbuat baik dan beristighfar, bertobat, mohon ampun kepada Allah SWT atas dosa dan kesalahan yang kita perbuat.

Mengolah Qolbu.
Mengolah Qolbu meliputi kegiatan kegiatan sebagai berikut: 

Pendidikan Rohani.
Untuk bisa melaksanakan hal hal diatas mulai dari mindset takwa, sikap tawakal, ahlak mulia dan prilaku ikhlas diperlukan tidak hanya olah otak tetapi olah qolbu sehingga bisa menerima kayakinan Illahiyah secara penuh tanpa keraguan sedikitpun. Olah qolbu biasa disebut juga pendidikan rohani atau pembangunan jiwa atau penguatan kesadaran / keyakinan / keimanan / akidah. Olah qolbu diperlukan agar qolbu / hati yang selalu berbolak balik dapat bersih dapat istiqomah, hanya bertuhankan Allah semata.

Kecerdasan Spiritual.
Mengolah otak
untuk memperolah kecerdasan intelektual yang diperlukan manusia untuk melakukan fungsinya sebagai Khalifah. Kalau Olah raga untuk kebugaran dan kesehatan tubuh, maka Olah qalbu untuk memperolah kecerdasan spiritual yang diperlukan manusia menjalankan fungsinya sebagai Abdi Allah. 


Merubah Kebiasaan.
Mengolah Qolbu diperlukan untuk merubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik. Mengolah Qolbu dilakukan dengan cara pendisiplinan diri atau pendidikan watak, yakni membiasakan diri melatih mengerjakan perbuatan baik secara terus menerus sehingga akhirnya menjadi etika/watak, prilaku yang mencerminkan akhlak kita.
Bahagia bila berbuat baik dan sedih bila berbuat jelek. Menjadikan amal soleh tidak hanya sebagai kewajiban tetapi sebagi kebutuhan hidup. 


Merubah Mindset.
Merubah kebiasaan bisa lebih efektif bila didahului dengan merubah mindset, yaitu olah qolbu dengan memberikan kesadaran pengertian terhadap sistim nilai yang melatarbelakangi pentingnya perbuatan baik itu dilaksanakan. Mindset atau Sistim nilai atau pandangan hidup yang dipegang dirubah terlebih dahulu menjadi Mindset Taqwa.
 

Hati yang Bersih (Qolbun Salim).
Salah satu cara olah qolbu adalah dengan mengasah qolbu, yaitu membersihkan hati dari penyakit penyakit hati ( misalnya syirik, dendam, marah, iri dengki dan lain lain) sehingga hati kita menjadi bersih dan mendidik jiwa supaya khusyu, sabar, taat, suka beribadah sehingga jiwa menjadi tenang (nafsul mutmainah). 

Jiwa yang Tenang ( Nafsul Mutmainah )  
Nafsul Mutmainah atau Jiwa yang tenang adalah jiwa yang taqwa, jiwa yang berharap hanya kepada Allah semata. Batu permata perlu digosok sehingga bisa jadi permata, batuan emas perlu dimurnikan sehingga jadi emas berharga. Cermin perlu dilap sehingga terlihat bersih. Dengan qolbun salim kita menghadap Allah, dengan nafsul mutmainah kita kembali kepada Allah.


"Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi 'ala dinika wa 'ala tho'atika"
Wahai dzat yang membolak balikan hati, tetapkan hatiku atas agama Mu dan atas ketaatan kepada Mu.

"Allahumma inni as aluka nafsan muthmainnah tu'minu biliqaika wa tardha bi qadhaika wa taqna'u bi'athaika"
Ya Allah, aku memohon kepada MU jiwa yang tenang, yang mengimani perjumpaan dengan Mu, yang ridha terhadap takdir Mu, yang menerima dan mensyukuri pemberian Mu.

Mata Hati.
Mengolah qolbu dapat dilakukan antara lain dengan cara tafakur, mengikuti majlis taklim/dzikir, thoreqat, dan kegiatan yang lain. Dengan menjalankan ibadah sehari hari, kita sudah sekaligus berolah qolbu juga. Misalnya solat, fisiknya melakukan gerakan sesuai fiqih, qolbunya menghadirkan hati menghadap Allah, bahkan mata hatinya bisa menyaksikan kebesaran Allah. Mata hati atau bashirah adalah cahaya / nur yang ditiupkan Allah kedalam qalbu, oleh karena itu dia mampu memandang hakekat kebenaran seperti pandangan mata.

Bekal Aherat.
Kebahagiaan dunia adalah sementara, kebanyakan bersangkutan dengan badaniah atau duniawi yang sifatnya ada batasnya, bisa hilang dan berakhir. Walaupun begitu justru hidup didunia inilah kita berkesempatan menyiapkan bekal untuk akherat. Didunia kita menanam dan diakherat kelak kita panen. Berharap panen kita tidak gosong (tidak gagal) yaitu bila kita kerjakan dengan motivasi (niat) ikhlas karena Allah SWT. Kita hindari riya (pamer) agar amal kita tidak gosong.

Kebahagian akhirat bersangkutan dengan rohaniah atau qolbu/jiwa yang disana melekat amal amal sewaktu didunia, tetapi hal ini sering kita abaikan. Kita lebih senang menambah aset dunia daripada bekal akhirat tersebut. Olah qolbu lebih banyak untuk kebutuhan rohani kita, hati kita, jiwa kita yang akan berdampak sampai kehidupan abadi kelak. Seperti halnya tubuh kita memerlukan makanan, jiwa kita pun perlu makanan rohaniah antara lain dengan sholat, dzikir, membaca Al Quran, dll. 

Rahmat Allah.
Amal ibadah atau perbuatan baik yang kita lakukan tidaklah sebanding dengan nikmat Alah yang telah diberikan kepada kita. Dengan amal baik, kita berharap doa doa kita dapat diterima Allah. Bukan semata mata amal baik yang membawa kita ke surga, tetapi atas dasar rahmat dan ridho dari Allah SWT Yang Maha Kuasa. 

"Allahumma inni as'aluka ridhooka wal jannah, wa a'udzubika min sakhotika wannar." 
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepadaMu keridhoanMu dan surga, dan kami berlindung dari kemurkaanMu dan neraka.

Tasawuf.
Kalau mindset taqwa & sikap tawakal banyak berhubungan dengan ilmu tauhid, ahlak mulia & prilaku ihlas berhubungan dengan ilmu fiqih, maka olah qolbu banyak berhubungan dengan ilmu tasawuf, ilmu yang menyangkut rohani sehingga iman & ibadah kita tujuannya hanya mengharap ridho Allah, qolbu (kalbu/hati/nafs/jiwa/rohani) menjadi bersih.


Kesimpulan
1. Untuk dapat meraih hidup bahagia perlu qolbu yang bersih, perlu mindset taqwa ( beriman + beramal shaleh sesuai Quran dan Hadis ), bisa bermanfaat bagi keluarga & orang lain. Orang bertaqwa yakin dijamin rizki didunia dan surga di akhirat oleh Allah SWT sesuai dengan tingkat ketakwaannya.

2.  Bahagia adalah hati yang bersih. Bahagia adalah jiwa yang tenang.  Bahagia adalah menerima ketentuan Allah SWT.  Bahagia adalah berserah diri kepada Allah SWT. Bahagia adalah beribadah. Bahagia adalah bertakwa. Bahagia adalah bertawakal. Bahagia adalah ikhlas. Bahagia adalah syukur. Bahagia adalah mencintai Allah SWT dan rosulNya.


Mengapa Sulit Dilaksanakan.
Untuk meraihnya memang sulit, karena ada godaan godaan. Dari dalam berupa bisikan hawa nafsu ( rasa khawatir, rasa malas, dll ). Dari luar godaan / bisikan setan, baik dari golongan jin maupun golongan manusia yang selalu menggoda kita supaya tidak taat. Setan adalah musuh manusia yang masuk melalui dua cara pertama lewat syahwat / nafsu yang melahirkan maksiat dan lewat subhat / kerancuan yg melahirkan kesirikan. 

Cara Mengatasinya.
Untuk melawan tipu daya / godaan setan diperlukan olah qolbu sehingga keimanan kita menjadi lebih kuat dari godaan tersebut. Disamping keimanan yang kuat, kita perlu selalu bertobat mohon ampun atas segala dosa dan kesalahan, mohon perlindungan, mohon keselamatan dan mohon kekuatan hanya kepada Allah SWT Yang Maha Menguasai dan Mengatur Semua Alam beserta Isinya, Tiada daya dan kekuatan kecuali dari Allah SWT.  

Mohon diampuni dosa dan kesalahan kita. Mohon diterima tobat kita. Mohon dihindarkan dari api neraka. Mohon dihindarkan dari godaan setan. Mohon dihindarkan dari perbuatan buruk. Mohon dikuatkan keimanan kita. Mohon diistikomahkan amal ibadah kita. Mohon diberi petunjuk jalan yang lurus. Amin.


Gambar Pola Pikir Cara Meraih Hidup Bahagia.


(a) Landasan Teori.

(b) Implementasi

Keterangan Gambar :
KEYAKINAN ILLAHIYAH, kesadaran, keimanan yang kuat [believe] bisa didapat dengan cara olah qolbu terhadap ilmu & informasi ( termasuk afirmasi statement ) yang diperoleh dari TAFAKUR, MAJLIS TAKLIM, pesantren dan dari sekolah formal maupun informal lainnya.
SUDUT PANDANG TAQWA adalah cara mem-persepsi dengan sudut pandang [mindset] yang taat sesuai kriteria/pedoman Al Quran & Hadis, Tuntunan Nabi Muhammad SAW.
AHLAK adalah etika / sikap [attitude] kita yang selalu memilih yang baik sesuai dengan sudut pandang taqwa
Niat IKHLAS adalah pendorong [motive] kita melakukan amal ibadah.
AMAL IBADAH merupakan kegiatan / prilaku [action] untuk mencapai tujuan hidup.
Tujuan hidup [goal] kita adalah BAHAGIA DUNIA AKHIRAT.

Keterangan Tambahan : 
Contoh soal  hubungan Mindset vs Attitude vs Motivasi vs Action, "perlu tidaknya kerja lembur". Orang yang mempunyai mindset sukses berattitude / bersikap  kerja lembur harus dikerjakan sekarang, kerja keras. Sedang pada orang yang mempunyai mindset losser, berattitude / bersikap : kerja lembur tidak perlu ,bisa dikerjakan besuk, santai. 

Kesimpulannya : satu persoalan yang sama bisa disikapi berbeda oleh orang yang beda mindset. Orang bermindset sukses akan termotivasi untuk mengerjakan kerja lembur sedang orang yang bermindset losser tidak termotivasi sehingga tidak mengerjakannya. 

Disinilah perlunya persamaan persepsi supaya bisa ada persatuan diantara kita. Untuk bisa punya persepsi sama, mindset harus diubah menjadi mindset yang sama yaitu maindset taqwa, mindset yang berdasar Quran dan Hadis, yang ihlas mengharap ridho Allah.

sumber:
http://nluthfi.blogspot.com/

No comments:

Post a Comment